Pembelajaran 5 Tema 9 Subtema 3 Kebiasaan Makanku

Karena ibu sayang padaku dan ingin saya selalu sehat, ibu memintaku selalu membiasakan diri makan sayur setiap hari. Tahukah kau apa alasannya? Yuk, kita cari tahu bersama!

Pada masa pertumbuhan, kau membutuhkan gizi dan nutrisi yang seimbang. Nah, untuk memenuhi kebutuhan tersebut, kebiasaan untuk selalu makan sayur sangatlah berperan untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan dan perkembangannya. Beberapa teladan sayuran yang baik untuk tubuhmu diantaranya ialah jagung, buncis, kentang, dan kubis.

O ya, pernahkah kau mendengar dongeng wacana 4 empat sayuran berikut? Yuk, kita baca ceritanya bersama.

Siapakah yang Paling Penting?
Pada suatu hari di kebun Pak Asep, terdapat 4 jenis tumbuhan sayuran, yaitu tumbuhan jagung, kentang, buncis, dan kubis. Mereka selalu bertengkar sebab menganggap diri mereka sendiri lebih penting dari yang lainnya.

Saat tanaman-tanaman itu mulai berbuah, mereka tetap saja menganggap dirinya paling penting. Saat mereka sedang berdebat, muncullah Pak Asep dengan keranjang-keranjangnya. Semua tumbuhan berdebar dan berharap untuk dipetik. Lalu Pak Asep menghampiri tumbuhan kubis dan memetiknya.

Setelah meletakkan tumbuhan kubis di keranjang, Pak Asep menghampiri tumbuhan buncis dan memetiknya juga. Betapa gembiranya tumbuhan buncis.

Tak usang sesudah itu, Pak Asep menghampiri tumbuhan jagung. Dengan bangga ia memetik jagung-jagung itu satu per satu. Betapa bangga hati tumbuhan jagung.

Betapa murung tumbuhan kentang melihat teman-temannya di keranjang. Saat ia ingin menitikkan air mata, ternyata ia mencicipi tubuhnya dipegang oleh Pak Asep dan kemudian dengan Pak Asep mulai memanen kentang dan menaruhnya di keranjang.

Setelah simpulan memanen, Pak Asep duduk beristirahat sambil menunggu kendaraan yang akan mengangkut keranjang-keranjang itu ke pasar. Pak Asep berkata, “Senangnya mempunyai semua tumbuhan yang berkhasiat membantu badan insan supaya tetap sehat dan kuat. Semoga tanamanku terus tumbuh subur supaya sanggup bermanfaat untuk sesama!”

Mendengar perkataan Pak Asep, tumbuhan jagung, buncis, kubis, dan kentang saling berpandangan dan tersadar bahwa mereka semua mempunyai tugas yang sama penting bagi manusia.

Pengertian drama dan unsur-unsur intrinsik dalam cerita
1. Tokoh
Tokoh ialah individu atau seseorang yang menjadi pelaku cerita. Tokoh dalam dongeng berkaitan dengan nama, usia, jenis kelamin, tipe fisik, jabatan, dan keadaan kejiwaan. Tokoh-tokoh dalam dongeng sanggup diklasifikasikan menyerupai berikut ini.

a. Berdasarkan sifatnya, tokoh diklasifikasikan sebagai berikut.
  1. Tokoh protagonis, yaitu tokoh utama yang mendukung cerita
  2. Tokoh antagonis, yaitu tokoh penentang cerita
  3. Tokoh tritagonis, yaitu tokoh pembantu, baik untuk tokoh protagonis maupun untuk tokoh antagonis.
b. Berdasarkan peranannya, tokoh diklasifikasikan menjadi tiga.
  1. Tokoh sentral, yaitu tokoh-tokoh yang paling memilih dalam cerita. Tokoh sentral merupakan penyebab terjadinya konflik. Tokoh sentral mencakup tokoh protagonis dan tokoh antagonis
  2. Tokoh utama, yaitu tokoh pendukung atau penentang tokoh sentral. Dapat juga sebagai mediator tokoh sentral. Dalam hal ini ialah tokoh tritagonis
  3. Tokoh pembantu, yaitu tokoh-tokoh yang memegang tugas komplemen atau tambahan dalam mata rangkai cerita. Kehadiran tokoh pembantu ini berdasarkan kebutuhan cerita. Tidak semua dongeng menampilkan kehadiran tokoh pembantu.
2. Perwatakan atau penokohan
Perwatakan disebut juga penokohan. Perwatakan atau penokohan ialah penggambaran sifat batin seseorang tokoh yang disajikan dalam cerita. Perwatakan tokoh-tokoh dalam dongeng digambarkan melalui dialog, ekspresi, atau tingkah laris sang tokoh. Watak para tokoh digambarkan dalam tiga dimensi (watak dimensional) sebagai berikut.
  1. Keadaan fisik. Keadaan fisik tokoh mencakup umur, jenis kelamin, ciri-ciri tubuh, cacat jasmani, ciri khas yang menonjol, suku, bangsa, raut muka, kesukaan, tinggi atau pendek, kurus atau gemuk, suka senyum atau cemberut
  2. Keadaan psikis. Keadaan psikis tokoh meliputi: watak, kegemaran, mental, standar moral, temperamen, ambisi, psikologis yang dialami, dan keadaan emosi
  3. Keadaan sosiologis. Keadaan sosiologis tokoh meliputi: jabatan,pekerjaan, kelas sosial, ras, agama, dan ideologi.
3. Setting atau latar
Setting disebut juga latar cerita. Setting mencakup tiga dimensi.
  1. Setting tempat, ialah tempat terjadinya dongeng dalam cerita. Setting tempat tidak sanggup bangun sendiri. setting tempat berafiliasi dengan setting ruang dan waktu
  2. Setting waktu, ialah waktu atau zaman atau periode sejarah terjadinya dongeng dalam cerita. Setting waktu sanggup terjadi pada waktu siang, pagi, sore, ataupun malam
  3. Setting suasana, ialah suasana yang mendukung terjadinya cerita. Setting suasana sanggup didukung dengan tata bunyi atau tata lampu ketika pementasan cerita.

4. Tema
Tema merupakan gagasan pokok atau inspirasi yang mendasari pembuatan sebuah cerita. Tema yang biasa diangkat dalam dongeng ialah duduk masalah percintaan, kritik sosial, kemiskinan, kesenjangan sosial, penindasan, ketuhanan, keluarga yang retak, patriotisme, perikemanusiaan, dan renungan.

5. Amanat atau pesan pengarang
Amanat ialah pesan yang disampaikan pengarang kepada pembaca atau penonton melalui karyanya (termasuk cerita). Setiap pembaca atau penonton sanggup berbeda-beda dalam menafsirkan amanat cerita. Amanat bersifat kias subjektif dan umum, sedangkan tema bersifat lugas, objektif, dan khusus. Amanat dongeng selalu berafiliasi dengan tema cerita.

6. Konflik
Konflik ialah kontradiksi antarmasalah dalam cerita. Konflik dibedakan
menjadi dua, yaitu konflik eksternal dan konflik internal.
  1. Konflik eksternal ialah konflik yang terjadi antara tokoh dengan sesuatu di luar dirinya
  2. Konflik internal ialah konflik yang terjadi antara tokoh dengan dirinya sendiri.
Ayo Ceritakan
Dari teks tadi, temukan unsur–unsur dongeng dan tuliskan pada skema berikut.

Ayo Lakukan
Setelah kau mengetahui unsur dongeng di atas, buatlah kelompok untuk bermain
tugas sesuai isi cerita.

Tuliskan pengalamanmu ketika bermain tugas pada kolom berikut

Selain beberapa sayuran yang telah disebutkan, kebiasaan mengonsumsi wortel juga sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan mata, meningkatkan daya tahan tubuh, dan sebagai anti oksidan. Tahukah kamu, di tempat manakah wortel itu cocok ditanam?

Ayo Amati
Amati gambar berikut.

Jawablah pertanyaan berikut.
  1. Apa yang sedang dilakukan oleh kedua perempuan tersebut? Mereka sedang memanen wortel
  2. Di dataran mana wortel tumbuh? Mengapa? Dataran tinggi sebab wortel tumbuh di tempat yang berhawa sejuk.
  3. Apa yang harus dilakukan oleh para petani terhadap lahan sesudah panen wortel? Agar sanggup ditanami kembali para petani harus mengolah tanah supaya tetap subur yaitu dengan memberi pupuk.
Ayo Berkreasi
Nah, kini kita coba untuk menanam beberapa tumbuhan sayuran di lahan rumah kita. Untuk itu kita perlu tempat untuk menanamnya. Yuk , kita coba membuatnya.

Alat dan materi yang digunakan:
  1. 1 botol plastik bekas 2 liter
  2. Gunting
  3. Benang pancing
  4. Kain
  5. Paku
Cara membuat:
  1. Siapkan 1 botol plastik bekas, sesudah itu potong tengahnya.
  2. Buat lubang dengan memakai paku di sekitar potongan botol plastik itu.
  3. Bagian atas botol dibalik dan dimasukan ke dalam botol penggalan bawah.
  4. Isi botol dengan tanah dan tumbuhan (pada penggalan bawah botol diberi kain untuk mengalirkan air).
  5. Buat gantungan di atas potongan botol itu.
  6. Jadilah pot bunga dari botol plastik bekas.
Tuliskan pengalamanmu menciptakan pot sayur dari botol bekas
Membuat pot sayur dari botol plastik ternyata sangat gampang dan bermanfaat. Dari barang yang sudah tidak dipakai ternyata sanggup dibentuk benda yang sanggup mempermudah menanam tanaman.

0 Response to "Pembelajaran 5 Tema 9 Subtema 3 Kebiasaan Makanku"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel