Pembelajaran 2 Tema 8 Subtema 1 Lingkungan Sahabatku Revisi 2017

Air sangat penting bagi semua makhluk hidup terutama bagi kehidupan manusia. Beragam kegiatan insan selalu bekerjasama dengan air, ibarat mencuci, mandi, dan minum. Dalam membangun kawasan tinggal, insan juga membutuhkan air.

Bahkan kalau tidak ada air yang masuk ke badan insan dalam waktu yang lama, insan tidak akan sanggup hidup. Dengan air, tumbuh-tumbuhan sanggup tumbuh subur sehingga menghasilkan buah yummy dan pemandangan hijau menyejukkan mata. Dengan air, hewan-hewan sanggup hidup sehingga daging dan air susu sanggup mempunyai kegunaan bagi kesehatan manusia. Hewan maritim (seperti ikan) tidak akan sanggup hidup tanpa air.

Hari itu Siti dan teman-teman mempelajari lagu baru. Lagu itu berjudul “Air Terjun” ciptaan A.T. Mahmud. Inilah lagu yang dipelajari Siti dan teman-teman.

Ayo Bernyanyi
Pelajarilah lagu “Air Terjun” hingga kau sanggup menyanyikan dengan baik dan benar. Kemudian, nyanyikan bersama teman-temanmu. Jika perlu, gunakan alat musik yang ada di sekitarmu untuk mengiringi. Perhatikan keselarasan bunyi dan musik (jika kalian memakai alat musik).

Lagu yang kau pelajari bercerita wacana air. Air sangat penting bagi kehidupan di bumi. Setiap hari kita membutuhkan air untuk banyak sekali keperluan, mulai dari membersihkan diri hingga memasak. Ingatlah kegiatanmu memakai air mulai dari bangun pagi hingga ketika ini. Begitu seringnya kita memakai air sehari-hari. Dari mana asal air? Bagaimana alam menjaga ketersediaan air?

Ayo Mengamati
Buatlah kelompok beranggotakan 4-5 siswa. Bersama kelompokmu perhatikan gambar berikut.

1. Ceritakan gambar di atas.
Gambar di atas menerangkan siklus air. Air di laut, sungai, dan danau menguap akhir panas dari sinar matahari. Uap air dari permukaan bumi naik dan berkumpul di udara. Ketika suhu udara turun, uap air akan bermetamorfosis titik-titik air. Titik-titik air ini membentuk awan. Titik-titik air di awan selanjutnya akan turun menjadi hujan.

2. Proses apa sajakah yang terjadi pada gambar tersebut? Coba jelaskan.
Proses penguapan evaporasi.
Proses presipitasi (pengendapan).
Proses kondensasi (pengembunan).

Ceritakan hasil pengamatan kelompokmu. Lakukan bergantian dengan kelompok lain.

Ayo Membaca
Siklus Air
Manusia selalu membutuhkan air dalam kehidupan sehari-hari. Kegunaan air antara lain untuk keperluan rumah tangga, pertanian, industri, dan untuk pembangkit listrik. Begitu besarnya kebutuhan insan akan air. Kita bersyukur, air senantiasa tersedia di bumi. Oleh alasannya ialah itu, insan seharusnya senantiasa bersyukur kepada Tuhan pencipta alam.

Mengapa air selalu tersedia di bumi? Air selalu tersedia di bumi alasannya ialah air mengalami siklus. Siklus air merupakan sirkulasi (perputaran) air secara terusmenerus dari bumi ke atmosfer, kemudian kembali ke bumi. Siklus air ini terjadi melalui proses penguapan, pengendapan, dan pengembunan. Perhatikan skema proses siklus air berikut ini!

Air di laut, sungai, dan danau menguap akhir panas dari sinar matahari. Proses penguapan ini disebut evaporasi. Tumbuhan juga mengeluarkan uap air ke udara. Uap air dari permukaan bumi naik dan berkumpul di udara. Lama-kelamaan, udara tidak sanggup lagi menampung uap air (jenuh). Proses ini disebut presipitasi (pengendapan). Ketika suhu udara turun, uap air akan bermetamorfosis titik-titik air. Titik-titik air ini membentuk awan. Proses ini disebut kondensasi (pengembunan).

Titik-titik air di awan selanjutnya akan turun menjadi hujan. Air hujan akan turun di darat maupun di laut. Air hujan itu akan jatuh ke tanah atau perairan. Air hujan yang jatuh di tanah akan meresap menjadi air tanah. Selanjutnya, air tanah akan keluar melalui sumur.

Air tanah juga akan merembes ke danau atau sungai. Air hujan yang jatuh ke perairan, contohnya sungai atau danau, akan menambah jumlah air di kawasan tersebut. Selanjutnya air sungai akan mengalir ke laut. Namun, sebagian air di sungai sanggup menguap kembali. Air sungai yang menguap membentuk awan bersama dengan uap dari air maritim dan tumbuhan. Proses siklus air pun terulang lagi.

Dari proses siklus air itu sanggup disimpulkan bahwa bergotong-royong jumlah air di bumi secara keseluruhan cenderung tetap. Hanya wujud dan tempatnya yang berubah.

Ayo Mencoba
Kamu telah membaca teks “Siklus air”. Bersama kelompokmu, gambarlah denah sederhana karyamu sendiri untuk menjelaskan siklus air. Tambahkan kalimat-kalimat untuk menjelaskan proses siklus air. Presentasikan hasil diskusi kelompokmu di depan kelompok lain dan Bapak/Ibu Guru.


Ayo Membaca
Semut dan Beruang
Pada suatu hari, Beri si Beruang melihat ke dalam mata air. Beri mengeluh, “Sepertinya air di mata air ini semakin sedikit saja. Pasti bangsa semut terlalu banyak mengambil air!” Beri kemudian menundukkan kepala, melihat ke tanah dengan teliti. Ah, ia melihat seekor semut hitam berjalan membawa guci mungil di pundak.

“Berhenti, semut!” teriaknya. “Aku tak akan membiarkanmu mengambil air di sumber airku lagi. Kamu sudah terlalu banyak mengambil air. Berhenti atau kucakar kau!” ancam Beri Beruang.

Semut hitam kecil itu tidak memperhatikan teriakan Beri. Ia merangkak ke bawah beberapa helai daun kering. Ia terus berjalan menuju sumber mata air. Beri mencakar dan mengendus daun-daun sambil berteriak, “Tak ada gunanya sembunyi! Aku sanggup menemukanmu!”

Semut hitam berteriak dari arah belakang Beri, “Kenapa kau pelit sekali? Bayi-bayi semut di lembah semut sangat kehausan. Air di mata air ini kan masih banyak sekali. Bahkan masih cukup untuk seribu rusa.”

“Dengar kataku!” geram Beri sambil membalik tubuhnya. “Aku tak akan memberikanmu air lagi. Semua semut dihentikan mengambil air di sini lagi!” Semut Hitam termangu sebentar. Lalu katanya, “Apa boleh buat, kalau kau sudah tetapkan begitu! Tapi saya tetap akan mengambil air untuk bayi-bayi semut di lembah!”

Beri beruang sangat marah. Namun, Semut Hitam sudah menghilang lagi ke bawah daun-daun kering. Beri mencarinya, tetapi ia tidak melihat apa-apa di rumput. Akhirnya ia kembali dengan jengkel ke sarangnya di bersahabat pohon oak.

Semut-semut yang haus menunggu di lembah semut. Setelah menunggu cukup lama, alhasil mereka berbaris menuju mata air. Salah satu semut melihat guci air milik Semut Hitam yang tergeletak di jalan.

“Pasti Semut Hitam menerima masalah. Lihatlah! Ini gucinya, tapi ia tidak tampak!” Mereka memungut guci itu dan terus berjalan.

Saat itu seekor kelinci mengintip dari balik semak. Kelinci itu mengangkat telinganya dan berbisik, “Jangan pergi ke mata air itu. Pulanglah, kalian dalam bahaya. Beri sedang marah. Ia bilang, air di mata airnya berkurang. Ia akan mencakar semut-semut yang berani mengambil air dari mata airnya!”

Akan tetapi semut-semut itu tidak takut. “Mana beruang itu sekarang?” tanya mereka.

“Ia sedang di rumahnya beristirahat,” jawab Kelinci.

Semut-semut itu berbaris ibarat tali sepatu di rumput. Mereka melihat seekor bajing duduk di pohon dan bertanya, “Apa kami sedang berjalan sempurna ke arah sarang beruang?”

“Ya, ya, ini memang jalan ke arah sarangnya,” jawab Tupai. “Tapi sebaiknya kalian balik ke rumah. Beri beruang dari tadi berteriak terus. Katanya, kalau kalian mengambil air dari mata airnya, ia akan mencakar kalian.”

Akan tetapi semut-semut itu tak mau kembali. Mereka terus berbaris ibarat tali sepatu di tanah. Hari hampir malam ketika mereka datang di depan pohon oak tua. Mereka melihat sekeliling, dan menemukan sebuah retakan di tanah. Mereka masuk ke dalamnya, dan mulai menggali sebuah lubang.

“Apa yang kalian lakukan? Kenapa kalian menggali?” tanya Tikus Tanah yang merasa terganggu dari tidurnya. “Kami ingin menangkap Beri beruang.

Kami sedang menciptakan jebakan untuknya,” kata para semut.

“Bahaya sekali!” seru Tikus Tanah.

“Dia niscaya sudah menangkap Semut Hitam saudara kami. Ia juga berniat mencakar kami, hanya alasannya ialah kami mengambil air dari mata air!” kata semutsemut.

“Aku akan menolong kalian menggali di bawah sarangnya. Aku pernah hampir tertangkap ia dahulu.”

Seharian itu, para semut dan Tikus Tanah menggali lubang di bawah sarang Beri. Mereka terus menggali selama sepuluh hari. Beri beruang sama sekali tidak curiga.

Suatu malam di hari kesepuluh, Beri beruang kembali ke sarangnya dengan hati gembira. Ia berhenti di depan rumahnya di pohon oak dan berkata pada dirinya,

“Aku sudah makan dan minum hingga kenyang. Satu-satunya yang bikin saya jengkel ialah semut-semut itu. Mereka masih berani mengambil air dari mata airku! Besok akan saya hancurkan lembah semut itu! Akan kucakar mereka dengan cakarku ibarat ini…”

Beri beruang mulai mencakar ke segala arah. Ia menghentakkan kakinya

ke lantai sarangnya dan… BRRUUKK…

Lantai sarangnya jebol. Beri beruang jatuh ke lubang di bawah sarangnya. Lubang itulah yang telah digali para semut dan Tikus Tanah. Beri Beruang harus terus tinggal di lubang itu, kecuali ada penjaga hutan yang menemukannya. Semut-semut itu alhasil hidup tenang di lembah semut. Saat itu Semut Hitam saudara mereka juga sudah kembali ke rumah. Ternyata ia hanya terpeleset di jalan. Makara tidak ada yang merusak kebahagiaan mereka sekarang.

Para semut dengan bebas pergi mencari makan dan minum di hutan.
(Sumber: bobo.kidnesia.com)

Jelaskan insiden pada dongeng “Semut dan Beruang” dengan bahasamu sendiri. Tulislah dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar. Perhatikan penggunaan kata-kata baku. Perhatikan pula penggunaan tanda baca yang benar. Tulislah dalam kotak berikut, kemudian bacalah di depan teman-teman dan Bapak/Ibu Guru.

Urutan insiden pada dongeng “Semut dan Beruang”
  1. Suatu hari Beri Beruang melihat air berkurang, dan ia menuduh bangsa semut yang mengambil air tersebut.
  2. Ketika ada seekor semut yang akan mengambil air Beri menegur semut tersebut.
  3. Namun sang semut tidak mempedulikannya.
  4. Beri Beruang murka dan mencari sang semut, namun tidak ketemu. Akhirnya ia kembali ke sarangnya.
  5. Semut-semut yang haus segera menuju mata air. Salah satu semut melihat guci di tepi jalan dan menerka semut hitam emndapat masalah.
  6. Seekor kelinci mencoba memperingatkan semut namun tidak dihiraukannya.
  7. Semut-semut itu malah menuju ke sarang beruang.
  8. Seekor tikus memberitahu semut bahwa Beri Beruang sedang marah-marah.
  9. Semut-semut tersebut terus berbaris menuju sarang berung.
  10. Semut-semut dibantu tikus menggali lobang di bawah sarang Beruang.
  11. Suatu malam ketika Beruang menghentakan kaki ke lantai sarangnya, dan bruuk lantai sarangnya jebol.
  12. Berung jatuh ke lobang yang digali semut.
  13. Semut-semut itu alhasil hidup tenang di lembah.

0 Response to "Pembelajaran 2 Tema 8 Subtema 1 Lingkungan Sahabatku Revisi 2017"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel