Pembelajaran 3 Tema 8 Subtema 2 Kekerabatan Makhluk Hidup Dalam Ekosistem

Pagi ini anggota Sahabat Alam bersama dengan Udin berencana pergi ke lapangan bersahabat rumah Lani. Mereka tidak hendak bermain bola, tetapi mereka hendak melaksanakan pengamatan. Dengan memakai seutas tali, mereka menciptakan bentuk persegi di atas tanah (plotting) dengan ukuran 3 meter kali 3 meter. Lalu mereka mulai melaksanakan pengamatan. Lani dan Edo memegang sebuah pensil dan buku kecil untuk mencatat. Beni dan Udin memegang sebuah beling pembesar.

Ayo Bacalah
Perubahan dalam Jaring-jaring Makanan
Alam senantiasa berubah. Setiap makhluk hidup di alam juga akan berubah. Perubahan pada satu kepingan dari sebuah jejaring makanan, akan merubah kepingan yang lainnya. Pada isu terkini hujan, ketika tumbuhan tumbuh subur, tumbuhan padi pun tumbuh subur. Meningkatnya jumlah tumbuhan padi pada ekosistem sawah, akan meningkatkan jumlah binatang atau konsumen yang memakan padi, contohnya tikus sawah. Peningkatan jumlah tikus sawah, akan meningkatkan jumlah salah satu binatang pemangsanya, yaitu ular sawah. Ular sawah yakni mangsa dari binatang yang lainnya, contohnya burung elang. Maka jumlah populasi burung elang pada ekosistem sawah tersebut akan meningkat. Demikian seterusnya.

Rantai masakan sebagai kepingan jaring-jaring masakan pada sebuah ekosistem tidak akan terputus selama semua kepingan dari rantai tersebut tetap berperan. Rantai masakan di sawah akan terus terbentuk selama makhluk hidup penyusunnya ada. Jika salah satu dari penyusun rantai masakan tersebut tidak ada, lantaran banyak sekali sebab, maka penyusun rantai masakan lainnya akan terganggu. Jika tidak ada padi, maka tikus sawah akan kelaparan, ular sawah pun demikian, sehingga burung elang pun kesulitan mendapat makanan. Rantai masakan itu akan terganggu dan merugikan apabila ular sawah yang seharusnya memangsa tikus sawah ternyata memangsa yang lainnya, contohnya anak ayam yang dipelihara manusia.

Jika salah satu rantai masakan terganggu, maka jaring-jaring masakan pun akan terganggu. Perubahan-perubahan yang bersifat alami dan menjadi kepingan dari daur kehidupan di dalam ekosistem, tidak akan memperlihatkan gangguan yang berarti. Hal itu disebabkan perubahan-perubahan tersebut berlangsung lambat. Perubahan yang tiba-tiba, bahkan yang memperlihatkan imbas kerusakan cukup besar akan mengganggu jaring-jaring makanan. Bencana alam, pencemaran lingkungan, kebakaran, atau bahkan pemanasan global, biasanya akan menjadikan terganggunya jaring-jaring makanan. Di antara perubahan-perubahan tersebut, pencemaran lingkungan dan pemanasan global memperlihatkan imbas yang besar terhadap perubahan pada jaring-jaring makanan.

Bersama dengan sobat sebangkumu, jawablah beberapa pertanyaan berikut!
1. Bagaimanakah peningkatan jumlah tikus sawah pada ekosistem sawah berakibat pada populasi ular sawah?
Peningkatan jumlah tikus sawah, akan meningkatkan jumlah salah satu binatang pemangsanya, yaitu ular sawah.

2. Apa yang menjadikan ular sawah memangsa binatang yang tidak ada dalam ekosistem tersebut? Apa akibatnya?
Jika tikus berkurang ular sawah yang seharusnya memangsa tikus sawah ternyata memangsa yang lainnya, contohnya anak ayam yang dipelihara manusia.

3. Bagaimana musibah memengaruhi jaring-jaring makanan?
Bencana alam menjadikan salah satu komponen ekosistem hilang atau mati sehingga jaring-jaring masakan akan terganggu.

Ayo Menulis
Membuat Karangan Tentang Jaring-jaring Makanan
Buatlah sebuah jaring-jaring masakan dari sebuah ekosistem yang kau ketahui. Gambar dan berilah keterangan pada kotak di bawah ini!

Tuliskan sebuah karangan yang terdiri dari tiga paragraf ihwal jaring-jaring masakan yang kau buat!

Rantai masakan yakni kejadian makan dan dimakan antara makhluk hidup dengan urutan tertentu. Dalam rantai masakan ada makhluk hidup yang berperan sebagai produsen,  konsumen, dan dekomposer. Pada rantai masakan tersebut terjadi proses makan dan dimakan dalam urutan tertentu.

Tiap tingkat dari rantai masakan dalam suatu ekosistem disebut tingkat trofik. Pada tingkat trofik pertama yakni organisme yang bisa menghasilkan zat masakan sendiri yaitu tumbuhan hijau atau organisme autotrof dengan kata lain sering disebut produsen. Organisme yang menduduki tingkat tropik kedua disebut konsumen  primer (konsumen I). Konsumen I biasanya diduduki oleh binatang herbivora. Organisme yang menduduki tingkat tropik ketiga disebut konsumen sekunder (Konsumen II), diduduki oleh binatang pemakan daging (carnivora) dan seterusnya. Organisme yang menduduki tingkat tropik tertinggi disebut konsumen puncak.

Jaring-jaring masakan yakni adonan dari rantai-rantai masakan yang berafiliasi dikombinasikan atau digabung, yang tumpang tindih dalam ekosistem. Pada teladan diatas terdapat 5 rantai masakan yang bergabung menjadi suatu ekosistem yaitu menjadi sebuah jaring-jaring makanan. Rantai masakan itu diantaranya yakni :
  1. Tumbuhan - ulat - ayam - elang
  2. Tumbuhan - belalang - katak - elang
  3. Tumbuhan - tikus - ular - elang
  4. Tumbuhan - ulat - katak - elang
  5. Tumbuhan - belalang - ayam - elang
Tahukah Kamu?
Perbedaan dalam Kehidupan Sehari-hari
Kehidupan bermasyarakat tidak ubahnya dengan kehidupan ekosistem. Masyarakat merupakan sebuah komunitas. Sekumpulan masyarakat yang tinggal bersama di perkotaan atau perdesaan membentuk sebuah ekosistem. Ekosistem perkotaan atau perdesaan terdiri atas beberapa komunitas insan yang berbeda-beda. Komunitas insan terdiri atas beberapa individu yang juga berbeda. Salah satu perbedaan tersebut yakni perbedaan sosial.

Perbedaan sosial masyarakat, menyerupai perbedaan mata pencaharian, menciptakan anggota masyarakat di dalamnya saling membutuhkan. Perbedaan pekerjaan dalam masyarakat menciptakan kekerabatan antar anggota masyarakat menjadi lebih dinamis.

Perbedaan sosial yang lain yakni perbedaan suku, dan agama yang ada dalam masyarakat. Perbedaan tersebut seharusnya semakin menguatkan kekerabatan timbal balik anggota masyarakat satu dengan yang lainnya. Hal itu disebabkan lantaran insan tidak sanggup hidup sendiri. Manusia selalu tergantung kepada insan yang lainnya. Seperti halnya semua makhluk hidup penghuni ekosistem lainnya

Ayo Lakukan
Sebagai warga negara Indonesia, kau niscaya sudah terbiasa bergaul dengan teman-teman sekolah yang mempunyai latar belakang sosial yang berbeda, bukan? Kamu juga niscaya pernah mengalami banyak sekali kejadian mengenai hubunganmu dengan teman-temanmu. Ada kalanya kau memperlihatkan proteksi kepada teman-temanmu, namun ada kalanya, kau dibantu oleh teman-temanmu. Memang begitulah seharusnya! Pada kotak di bawah ini, tuliskanlah pengalamanmu pada ketika kau memperlihatkan proteksi kepada teman-temanmu di sekolah. Ceritakanlah pengalamanmu yang paling menarik dan berkesan bagimu! Tuangkanlah dalam bentuk goresan pena tiga paragraf saja.

Ayo Bermain Peran
Kamu akan bermain tugas bersama dengan teman-temanmu. Ikutilah langkahlangkah berikut!
1. Diskusikan dengan semua anggota kelompokmu, untuk menentukan dongeng pengalaman
siapa yang akan dipakai sebagai materi untuk memainkan peran!
2. Buatlah skenario singkat menurut dongeng itu!
3. Berbagilah tugas untuk menyajikannya di dalam bentuk bermain peran.
4. Berlatihlah dengan matang sebelum kau tampil.
5. Lakukanlah dengan sepenuh hati!

Ayo Cari Tahu
Mari Mengenal lebih Jauh ihwal Balok

Balok disebut juga sebagai prisma siku-siku. Dari gambar di samping diketahui bahwa balok mempunyai 6 sisi, masing-masing berbentuk persegi panjang. Ke-6 sisi tersebut terdiri atas 3 pasang sisi yang sama.
  1. Perhatikanlah gambar di atas dengan seksama! Sebutkan lagi 3 pasang sisi-sisi yang sama! KNRO dan LMOP, KLPO dan MNRO, dan OPQR dan KLMN.
  2. Balok mempunyai sejumlah rusuk. Dari gambar di atas, tentukanlah rusuk-rusuknya! KL, LM, MN, KN, OP, PQ, QR, OR, KO, LP, OM, dan NR.
  3. Balok juga mempunyai beberapa buah titik sudut. Titik-titik sudut itu adalah:K, L, P, O, N, M, Q, dan R.
Bagaimana dengan volume balok?

Perhatikanlah gambar di atas! Berapa banyak kubus satuan?
Lapisan pertama pada kepingan bawah = 8 x 4 kubus satuan
Ke atas ada 4 lapisan.
Jadi, volume balok = 4 x 8 x 4 = 128 kubus satuan
Kamu juga bisa melakukannya dengan cara yang lain:
Jumlah kubus satuan ke kanan (AB), merupakan panjang (p) balok = 8
Jumlah kubusa satuan ke belakang (BC), merupakan lebar (l) balok = 4
Jumlah kubus satuan ke atas (AE), merupakan tinggi (t) balok = 4.
Jumlah kubus satuan seluruhnya = 8 x 4 x 4 = 128
Jadi, volume balok = 160 kubus satuan.

Perhatikan juga bahwa balok mempunyai rusuk-rusuk yang merupakan panjang (p), lebar (l), dan tinggi (t), yang tidak sama panjang.
Volume balok = panjang x lebar x tinggi, V balok = p x l x t
Alas pada balok terkadang berbentuk persegi. Jika diketahui volume balok dan tinggi balok, maka sanggup dicari panjang dan lebar ganjal balok tersebut dengan melaksanakan penarikan akar pangkat dua dari luas ganjal tersebut.

Contoh: Sebuah balok mempunyai ganjal berbentuk persegi. Jika diketahui volume
balok yakni 1.296 cm3, dan tinggi balok yakni 9 cm, berapakah panjang dan lebar
balok tersebut?
Volume = p x l x t
1.296 = p x l x 9
p x l = 1.296 : 9 = 144.
Panjang dan lebar persegi yakni sama, maka
p = √144
p = 12 cm.
Makara panjang dan lebar balok tersebut yakni 12 cm.

Ayo Berlatih
Kerjakan soal-soal berikut ini dengan menjelaskan cara pemecahannya!
1. Hitunglah volume balok di bawah ini dalam kubus satuan!

3. Sebuah kotak sepatu berbentuk balok mempunyai ganjal berbentuk persegi. Volume kotak sepatu yakni 10.140 cm³ dan tinggi 15 cm. Berapakah panjang dan lebar kotak sepatu tersebut?
Volume = p x l x t
1.040 = p x l x 15
p x l = 1.040 : 15 = 69,3
= ²√ 69 = 8,32 cm (8,32 x 8,32 x 15 = 1.038,33)

4. Sebuah kolam memliki panjang 3 m, lebar 2 m dan dalam 1 m. Berapakah volume kotak sepatu tersebut?
Volume = p x l x t = 3 x 2 x 1 = 6 m³

0 Response to "Pembelajaran 3 Tema 8 Subtema 2 Kekerabatan Makhluk Hidup Dalam Ekosistem"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel