Pembelajaran 2 Tema 7 Subtema 2 Peninggalan Kerajaan Islam Di Indonesia

Seni bela diri merupakan satu kesenian yang timbul sebagai satu cara seseorang itu mempertahankan diri. Salah satu seni beladiri yan kita kenal yaitu Pencak Silat. Pencak silat atau silat yaitu suatu seni bela diri traadisional yang berasal dari Indonesia. Istilah silat dikenal secara luas di Asia Tenggara, akan tetapi khusus di Indonesia istilah yang digunakan yaitu pencak silat.

Ayo Lakukan
Hal yang perlu diperhatikan dalam pembentukan perilaku dalam acara beladiri antara lain perilaku berdiri tegak, perilaku pasang, dan perilaku kuda-kuda.

Sikap Berdiri
Sikap berdiri pada pencak silat garis besarnya ada tiga, yaitu perilaku berdiri tegak, perilaku beriri kuda-kuda, dan perilaku pasang.

1. Sikap berdiri tegak
Sikap berdiri tegak dilakukan dengan cara tubuh tegak lurus, pandangan ke depan, tumit rapat, telapak kaki menciptakan sudut 90 derajat. Sikap berdiri tegak sesuai dengan perilaku kedua tangan sanggup dibedakan menjadi 4 perilaku tegak
  1. Sikap tegak 1, kedua lengan lurus disamping. Sikap tegak 1, digunakan untuk perilaku siap, pada waktu berbaris dan melaksanakan pemusatan diri dan berdoa
  2. Sikap tegak 2, kedua tangan mengepal di pinggang. Sikap tegap 2 dan 3 digunakan untuk perilaku awal melaksanakan gerakan dasar dan perilaku awal melaksanakan gerakan elementer.
  3. Sikap tegak 3, kedua tangan mengepal di dada
  4. Sikap tegak 4, kedua tangan silang silang di dada. Sikap tegap 4 digunakan untuk perilaku awal melaksanakan gerakan teknik dan perilaku awal melaksanakan sambung/bertanding

2. Sikap Kuda Kuda
Kuda-kuda yaitu suatu posisi dimana kaki menapak untuk memperkuat posisi tubuh, biar tidak gampang dijatuhkan olaeh lawan, disamping itu kuda-kuda juga sangat penting untuk menahan dorongan dari lawan dan menjadi dasar titik tolak serangan. Sikap berdiri kuda-kuda terdiri:
  • Kuda-Kuda Depan. Kuda-kuda depan dibuat dengan posisi kaki didepan ditekuk dan kaki belakang lurus, telapak kaki belakang serong ke arah luar, berat tubuh ditumpukan pada kaki depan, tubuh tegap dan pandangan kedepan.
  • Kuda-Kuda Belakang. Berat tubuh kuda-kuda belakang di bentuk dengan bertumpu pada kaki belakang. Tumit yang digunakan sebagai tumpuan tegak dengan panggul, tubuh agak condong ke depan, kaki depan di injit dengan, menapak dengan tumit atau ujung kaki.
  • Kuda-Kuda Tengah Dibentuk dengan kedua kaki ditekukan dengan titik berat tubuh berada ditengah.
  • Kuda-kuda samping.Kuda-kuda ini dilakukan dengan cara 1 kaki ditekuk dan kaki yang lain lurus ke samping, berat tubuh pada kaki yang ditekuk, pundak sejajar atau segaris dengan kaki.
  • Kuda-Kuda Silang Depan. Kuda-kuda silang dibuat dengan menginjakkan 1 kaki ke depan atau kebelakang kaki yang lain, berat tubuh ditumpukan pada 1 kaki, kaki yang lain ringan sentuhan dengan ibu atau ujung jari kaki.
  • Kuda-Kuda Silang Belakang. Kuda-kuda silang belakang yaitu kuda-kuda dengan salah satu kaki berada di belakang dengan keadaan menyilang dan kaki di tumpukan ke belakang,badan tetap lurus biar tidak jatuh ketika melaksanakan gerakan tersebut.
3. Sikap pasang
Pengertian perilaku pasang yaitu suatu siaga untuk melaksanakan pembelaan atau serangan yang berpola dan dilakukan pada awal serta final ari rangkaian gerak, perilaku pasang mempunyai unsur-unsur perilaku kuda-kuda, perilaku tubuh, perilaku lengan dan tangan. Sikap pasang merupakan perilaku yang penting dalam penyajian seni dan pertandingan pencak silat olahraga.

Ditinjau dari tinggi rendahnya perilaku tubuh, maka perilaku pasang dibagi menjadi 3 yaitu: pasang atas, pasang tengah, pasang bawah. Pasang atas dan tengah memakai kuda-kuda atau perilaku kaki sebagai berikut: kuda-kuda depan, kuda-kuda belakang, kuda-kuda silang, kuda-kuda samping
Sikap pasang pada pasang bawah salah satu lutut bertumpu di lantai. Titik berat tubuh lebih rendah, mendekati bidang tumpuan. Sikap pasang bawah ini sanggup dilakukan dengan perilaku jongkok atau jengkeng.

Tahukah Kamu?
Stopwatch merupakan referensi peralatan sehari-hari yang memakai magnet.Coba temukan penggunaan magnet dalam stopwatch.
Prinsip kerja stopwatch analog yaitu memakai cara kerja mekanis, sedangkan stopwatch digital memakai prinsip elektronis. Jadi, kegunaan magnet pada stopwatch yaitu prinsip magnetis, terdapat pada stopwatch terutama pada stopwatch digital yaitu pada layar LCD dan speaker yang digunakan.

Pada kegiatan sebelumnya, kau dan kelompokmu telah mengumpulkan dan menyiapkan alat dan materi untuk menciptakan bel listrik sederhana. Dengan pengawasan guru, kini buatlah rangkaian bel listrik sederhana.

Langkah-langkah
  1. Potong kabel sesuai dengan ukuran yang diperlukan. Sambungkan kabel dengan bel listrik yang sudah disiapkan.
  2. Sambungkan juga kabel tersebut ke rumah bohlam lampu.
  3. Setelah itu, sambungkan kabel ke saklar dan pasangkan ujung kabel tersebut ke kepala kabel.
Ayo Cari Tahu
Asal Mula Keraton Yogyakarta
Di Pulau Jawa potongan tengah terdapat Kasultanan Yogyakarta dan Kasunanan Surakarta. Pada zaman dulu kasultan dan Kasunanan ini menjadi satu potongan dengan nama Mataram.

Pada tahun 1742 dan 1752 terjadi pemberontakan. Namun, pemberontakan itu berakhir dengan diadakannya Perjanjian Giyanti pada 15 Februari 1755. Berdasarkan perjanjian tersebut Kerajaan Mataram dibagi menjadi dua, yakni Kerajaan Mataram Surakarta Hadiningrat dan Kerajaan Mataram Ngayogyakarta Hadiningrat. Susuhunan Pakubuwono III menjadi raja Kerajaan Mataram Surakarta Hadiningrat. Pangeran Mangkubumi menjadi raja Kerajaan Mataram Ngayogyakarta Hadiningrat dengan gelar Sultan Hamengkubuwono I.

Untuk sementara Sultan Hamengkubuwono I tinggal di Ambar Ketawang. Ia mencari tempat yang cocok untuk dijadikan sentra kerajaan. Hingga pada jadinya ditemukan sebuah hutan yang berjulukan Garijiwati.

Pangeran Mangkubumi pada waktu itu dipercaya sebagai jelmaan Dewa Wisnu dalam wujud Krisna. Sebelumnya Dewa Wisnu pernah berubah menjadi menjadi Sri Rama. Raja Sri Rama tinggal di Kerajaan Ayodya. Oleh lantaran itulah, nama Ayodya dirasa cocok dijadikan sebagai nama kerajaan dan disingkat menjadi Yodya. Para pengikut Pangeran Mangkubumi berharap kerajaan gres ini membawa ketentraman, kedamaian, dan kesejahteraan. Inilah sebabnya nama Yodya lalu ditambah dengan Karta, artinya serba baik. Demikianlah kerajaan gres ini dikenal dengan Yodyakarta. Dalam perkembangan selanjutnya, orang lebih gampang menyebut kerajaan ini dengan nama Yogyakarta.

Ayo Ceritakan
Pahamilah isi bacaan di atas. Kemudian, ceritakan kembali secara mulut di hadapan guru dan teman-temanmu. Untuk memudahkan memahami isi bacaan, terlebih dahulu temukan gagasan-gagasan pokok di setiap paragrafnya.
No.ParagrafGagasan Pokok
1.Paragraf 1Di Pulau Jawa terdapat Kasultanan Yogyakarta dan Kasunanan Surakarta
2.Paragraf 2Tahun 1742 dan 1752 tetjadi pemberontakan di kerajaan maratam yang berakhir dengan perjanjian Gianti
3.Paragraf 3Sultan hamengkubuwono 1 tinggal di Ambar Ketawang dan menimbulkan hutan garijiwati menjadi kerajaan
4Pargraf 4Pangeran Mangkubumi dipercaya sebagai jelmaan Dewa Wisnu dalam wujud Krisna
Ayo Temukan
Keraton Yogyakarta merupakan referensi bukti atau peninggalan kerajaan Islam di Indonesia. Sekarang temukan dan carikan referensi lain bukti atau peninggalan kerajaan Islam di Indonesia yang ada di daerahmu

Tahukah Kamu?
Keraton Yogyakarta mempunyai seni arsitektur bercita rasa nusantara, indah, dan unik. Hal tersebut sanggup dilihat dari tata ruang dan hiasan-hiasan atau ornamentornamen yang terdapat di dalamnya.

Arsitek pembangunan Keraton Yogyakarta yaitu Sultan Hamengkubuwono I. Secara umum, Keraton Yogyakarta mempunyai tujuh kompleks inti, yakni Siti Hinggil Ler, Kamandhungan Ler, Sri Manganti, Kedhaton, Kamagangan, Kamandhungan Kidul, dan Siti Hinggil Kidul.

Bangunan di setiap kompleks berbentuk joglo. Ada joglo yang tertutup yang disebut gedhong. Banyak juga terdapat joglo terbuka tanpa dinding, yang disebut bangsal. Permukaan atap joglo biasanyya berwarna merah dengan bentuk trapesium. Bahan atap terbuat dari sirap, genting tanah, maupun seng. Atap tersebut ditopang dengan oleh tiang utama yang berada di tengah bangunan yang disebut soko guru dan tiang-tiang lain yang umumnya berwarna kuning, hijau muda, merah atau emas. Di setiap daun pintunya terbuat dari kayu jati yang sangat tebal. Setiap regolnya mempunyai hiasan khas jawa tradisional.

Ayo Temukan
Carilah gosip mengenai peninggalan kerajaan Islam yang berupa bangunan. Kemudian, analisalah mengenai keunikan dan kekhasan seni bangunannya. Catatlah istilah-istilah dalam bahasa tempat setempat berkaitan dengan bangunan yang kau analisa.

Istana Kasunanan Surakarta
Keraton Surakarta yaitu istana resmi Kasunanan Surakarta yang terletak di Kota Surakarta, Jawa Tengah. Keraton ini didirikan oleh Susuhunan Pakubuwana II pada tahun 1744 sebagai pengganti Istana/Keraton Kartasura yang porak-poranda tanggapan Geger Pecinan 1743.

Secara umum pembagian keraton meliputi: Kompleks Alun-alun Lor, Kompleks Sasana Sumewa, Kompleks Siti Hinggil Lor, Kompleks Kamandungan Lor, Kompleks Sri Manganti, Kompleks Kedaton, Kompleks Kamagangan, Kompleks Sri Manganti Kidul dan Kamandungan Kidul, serta Kompleks Siti Hinggil Kidul dan Alun-alun Kidul.

Kompleks keraton ini juga dikelilingi dengan baluwarti, sebuah dinding pertahanan dengan tinggi sekitar tiga hingga lima meter dan tebal sekitar satu meter tanpa anjungan. Dinding ini melingkungi sebuah tempat dengan bentuk persegi panjang. Kompleks keraton yang berada di dalam dinding yaitu dari Kamandungan Lor hingga Kamandungan Kidul.
No.IstilahArti
1.Alun-alun LorAlun alun sebelah utara
2.Sasana SumewaSasana Sumewa ( sasana = tempat, sumewa = menghadap/sowan ) yaitu tempat menghadap Sultan.
3.Siti Hinggil LorSiti Hinggil (Siti = tanah, inggil = tinggi) yaitu tempat penobatan para raja Keraton Kasultanan Surakarta,
4.Kamandungan LorKamandungan berasal dari bentukan kata mandung yang artinya berhenti, hal ini dimaksudkan lantaran setiap orang yang akan masuk karaton harus berhenti di tempat itu sejenak, untuk mempersiapkan diri lahir dan batin.
5.KedatonKedaton yaitu istana dalam bahasa Jawa.
6.KamaganganKamagangan (magan = calon pegawai) yaitu tempat calon abdi dalem dan tempat ujian serta berlatih calon abdi dalem.

0 Response to "Pembelajaran 2 Tema 7 Subtema 2 Peninggalan Kerajaan Islam Di Indonesia"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel