Pembelajaran 5 Tema 8 Subtema 2 Keunikan Tempat Tempat Tinggalku

Teman, saya pernah mendengar ada tradisi unik di sebuah tempat di Indonesia. Ada upacara khusus untuk seorang bayi yang berisi banyak doa dan harapan. Kita cari tahu daerahnya, yuk.

Upacara Turun Tanah
Tedak siten merupakan budaya warisan leluhur masyarakat Jawa untuk bayi yang berusia sekitar tujuh atau delapan bulan. Tedak siten dikenal juga sebagai upacara turun tanah. ‘Tedak’ berarti turun dan ‘siten’ berasal dari kata ‘siti’ yang berarti tanah. Upacara tedak siten ini dilakukan sebagai rangkaian program yang bertujuan biar bayi tumbuh menjadi anak yang mandiri.

Tradisi ini dijalankan ketika bayi berusia tujuh bulan dari hari kelahirannya dalam hitungan pasaran Jawa. Perlu diketahui juga bahwa hitungan satu bulan dalam pasaran Jawa berjumlah 36 hari. Makara bulan ketujuh kalender Jawa bagi kelahiran si bayi setara dengan 8 bulan kalender Masehi.

Adat budaya ini dilaksanakan sebagai penghormatan kepada bumi tempat si bayi mulai berguru menginjakkan kakinya ke tanah, dalam istilah Jawa disebut tedak siten. Selain itu juga diiringi oleh doa-doa dari orang bau tanah dan sesepuh sebagai pengharapan biar kelak si anak bisa sukses dalam menjalani kehidupannya.

Ayo Ceritakan
Buatlah 10 kalimat yang menggambarkan isu dari tradisi turun tanah menurut teks tadi.
  1. Upacara tedhak siten atau turun tanah merupakan budaya warisan masyarakat Jawa.
  2. Upacara tedhak siten merupakan upacara untuk bayi yang berusia sekitar tujuh atau delapan bulan.
  3. Kata tedhak berarti turun siten/siti berarti tanah.
  4. Upacara tedhak siten sebagai rangkaian program yang bertujuan biar bayi tumbuh menjadi anak yang mandiri.
  5. Tradisi tedhak siten dilaksankan ketika bayi berusia tujuh bulan (Jawa).
  6. Hitungan pasaran Jawa berjumlah 36 hari.
  7. Bulan ketujuh kalender Jawa setara dengan 8 bulan kalender Masehi.
  8. Upacara tedhak siten sebagai penghormatan kepada bumi sebagai tempat si bayi mulai berguru menginjakan kakinya.
  9. Upacara tedhak siten merupakan upacara dimana seorang anak untuk pertama kali kakinya menginjak tanah.
  10. Upacara tedhak siten juga merupakan doa orang bau tanah biar kelak si anak sukses dalam kehidupannya.
Tuliskan kembali dongeng keunikan dengan memakai Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Upacara tedhak siten atau turun tanah merupakan budaya warisan masyarakat Jawa. Upacara tedhak siten merupakan upacara untuk bayi yang berusia sekitar tujuh atau delapan bulan. Kata tedhak berarti turun siten/siti berarti tanah.
Upacara tedhak siten sebagai rangkaian program yang bertujuan biar bayi tumbuh menjadi anak yang mandiri. Tradisi tedhak siten merupakan sopan santun tradisional Jawa dilaksankan ketika bayi berusia tujuh bulan (Jawa) menurut hitungan pasaran Jawa berjumlah 36 hari. Bulan ketujuh kalender Jawa setara dengan 8 bulan kalender Masehi. Upacara tedhak siten sebagai penghormatan kepada bumi sebagai tempat si bayi mulai berguru menginjakan kakinya. Upacara tedhak siten merupakan upacara dimana seorang anak untuk pertama kali kakinya menginjak tanah. Upacara tedhak siten juga merupakan doa orang bau tanah biar kelak si anak sukses dalam kehidupannya.
Keunikan budaya tidak hanya terjadi di Suku Jawa. Setiap tempat di Indonesia juga mempunyai ciri dan keunikan tersendiri. Salah satunya Bali. Yuk, kita pelajari salah satu keunikannya.

Ayo Belajar
Bali tidak hanya dikenal sebagai tempat dengan pesona alam yang luar biasa. Bali juga dikenal sebagai tempat dengan kekayaan seni, budaya, dan sistem kemasyarakatan yang tetap bertahan di masa modern ini.

Dalam tradisi menyumbang, masyarakat Bali mempunyai metode menyumbang sangat khas. Menyumbang dalam masyarakat Bali tidak hanya sebagai bentuk perintah agama, tetapi juga bentuk sikap budaya mereka. Salah satu metode menyumbang paling dikenal ialah ngayah. Ngayah berarti pekerjaan sukarela untuk kebaikan bersama. Namun, ngayah tidak semata-mata tolong-menolong dan berbuat untuk kebaikan bersama, tetapi merupakan perintah agama, kerukunan sosial dan budaya dalam masyarakat Bali. Dalam praktiknya, ngayah ditujukan untuk berbagi, tolong-menolong, bersolidaritas, dan bersosialisasi antarmasyarakat.

Berdasarkan bacaan di atas, tuliskan klarifikasi tentang:
  1. Bagaimana tradisi ngayah mengajarkan kekerabatan dengan Tuhan? Tradisi Ngayah mengajarkan kekerabatan dengan Tuhan alasannya yaitu Ngayah merupakan perintah agama. Ngayah yaitu sebuah kebiasaan yang menjadi tradisi bagi umat hindu, mengerjakan apa saja menurut kemampuan tanpa mengharapakan imbalan.
  2. Bagaimana tradisi ngayah mengajarkan kekerabatan dengan budaya? Tradisi Ngayah dalam masyarakat Bali merupakan bentuk sikap budaya mereka. Aktivitas ngayah yang masih menempel dalam sikap bathin dan budaya insan Hindu pada hakekatnya berpegang pada suatu rumusan filosofis “kerja sebagai ibadah” dan “ibadah dalam kerja”. 
  3. Bagaimana tradisi ngayah mengajarkan kekerabatan antarmanusia? Tradisi Ngayah mengajarkan kekerabatan dengan insan alasannya yaitu Ngayah merupakan kegiatan tolong menolong untuk kebaikan bersama. Tradisi Ngayah merupakan dewajiban berupa dedikasi, loyalitas berkaitan dengan raja-raja yang memerintah pada masa itu (pengayah puri). Karena sebagian tanah-tanah ayahan itu yaitu sumbangan dari raja yang diperoleh (sebagai rampasan perang) atas penaklukan kerajaan/ tempat lain.
  4. Berikan referensi faktual dari bentuk kekerabatan antarmanusia, yang kalian temukan di kehidupan sehari-hari! Manusia selain sebagai makhluk individu (perseorangan) mempunyai kehidupan jiwa yang menyendiri namun insan juga sebagai makhluk sosial. Terjadilah kekerabatan satu sama lain yang didasari adanya kepentingan, dimana kepentingan tersebut satu sama lain saling berhadapan atau berlawanan. Manusia saling tolong menolong antara satu dengan yang lainnya, dengan tolong menolong kita akan sanggup membina kekerabatan baik dengan sesama manusia.
Selain tradisi ngayah, Bali juga mempunyai keunikan dari sistem irigasinya, yaitu Subak yang dikenal dengan nilai budaya yang ada di dalamnya. Karena keunikannya itu, UNESCO pun tetapkan Subak sebagai salah satu warisan dunia. Daerah yang termasuk warisan dunia mencakup lima kabupaten, yaitu Gianyar, Badung, Buleleng, Tabanan, dan Bangli.

Ayo Temukan Jawabannya
Tuliskan koordinat dari setiap tempat di bawah ini!
  1. Gianyar berada di lokasi (10 , D)
  2. Badung berada di lokasi (9 , D)
  3. Buleleng berada di lokasi (8 , I )
  4. Tabanan berada di lokasi (8 , E)
  5. Bangli berada di lokasi ( 10, F)
Keunikan budaya yang sudah tertanam dalam diri masyarakat di beberapa tempat hingga kini masih menjadi tradisi yang melekat. Ayo kita temukan!

Ayo Temukan

Amati kedua gambar di atas. Tuliskan apa saja yang kau temui dalam kolom berikut.
Gambar di atas menandakan kegiatan warga masyarakat ketika bergotong royong dan membersihkan lingkungan.

Hal baik apa yang kau temukan dari kegiatan yang ada pada gambar?
Gotong royong menandakan kolaborasi yang baik di masyarakat sedangkan membersihkan lingkungan sanggup menjaga kesehatan masyarakat.

Tuliskan idemu biar kebiasaan itu sanggup terus terjaga!
Kegiatan tersebut sanggup tetap terjaga apabila warga masyarakat mempunyai kesadaran untuk selalau berhubungan dan membersihkan lingkungan.

Diskusikan hasil pengamatanmu dengan teman lain. Setelah itu presentasikan di depan kelas.

0 Response to "Pembelajaran 5 Tema 8 Subtema 2 Keunikan Tempat Tempat Tinggalku"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel