Pembelajaran 3 Tema 8 Subtema 2 Keunikan Tempat Tempat Tinggalku
Thursday, January 3, 2019
Add Comment
memakai perahu. Daerah mana itu? Ayo, kita cari tahu! Teman Siti yang berjulukan Santi bercerita wacana keunikan wilayahnya yaitu Pasar Terapung Muara Kuin. Apa uniknya ya? Yuk, kita simak bersama.
Pasar Terapung Muara Kuin ialah pasar terapung tradisional yang berada di atas Sungai Barito,
Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Pasar Terapung Muara Kuin merupakan ciri khas Kota Banjarmasin. Para pedagang dan pembeli memakai jukung, sebutan bahtera dalam bahasa Banjar. Pasar ini mulai sehabis salat Subuh hingga pukul tujuh pagi. Matahari terbit memantulkan cahaya di antara transaksi sayur-mayur dan hasil kebun dari kampung-kampung sepanjang aliran Sungai Barito dan bawah umur sungainya.
Para wanita dan pria yang berperahu menjual hasil produksi sendiri atau tetangganya disebut dukuh, sedangkan orang yang membeli dari para dukuh untuk dijual kembali disebut panyambangan. Keistimewaan pasar ini ialah masih sering terjadi transaksi tukar barang antar pedagang berperahu, yang dalam bahasa Banjar disebut bapanduk.
Kini kegiatan di Pasar Terapung Muara Kuin semakin berkurang, digantikan oleh pasar darat. Jalur-jalur sungai dan saluran tergantikan dengan jalan raya. Masyarakat yang dulu banyak mempunyai jukung, kini telah gembira mempunyai sepeda motor atau mobil.
Berdasarkan bacaan sebelumnya, apa yang sanggup kau ketahui wacana keunikan di Kalimantan Selatan?
- Apa saja kegiatan yang dilakukan di Sungai Barito?
- Mengapa masyarakat Muara Kuin masih melaksanakan pasar terapung?
- Apa penyebab kegiatan pasar terapung Muara Kuin kini berkurang?
- Apa saja keunikan yang ada di Kalimantan Selatan?
Pasar terapung merupakan salah satu pasar terdisional yang ada di Inoesia. Walaupun perkembangan teknologi sudah sangat maju ada baiknya bila kegiatan pasar terapung tetap dilestarikan.
Jika kau menjadi seorang pedagang, lokasi manakah yang kau pilih untuk berdagang, di darat atau di sungai? Berikan alasanmu!
Lokasi yang baik dipakai untuk berdagang ialah daratan sebab lokasi daratan alat transportasinya mudah.
Apa yang sanggup kau lakukan untuk melestarikan keunikan pasar terapung?
Untuk melestarikan pasar terapung maka perlu dilakukan banyak sekali upaya antara lain membina para pedagang semoga tetap bertahan di lokasi tersebut. Salah satu upaya pelestarian pasar terapung ialah dengan Festival Pasar Terapung. Dengan ekspo ini sanggup menampilkan karakteristik budaya Banjar dan beserta aspek keunikannya.
Inilah salah satu kegiatan wisata paling menarik di Kota Banjarmasin. Kamu sanggup berjalan-jalan menyusuri sungai dan saluran memakai bahtera atau jukung bermesin. Ayah Santi juga seorang pembuat bahtera di kotanya. Tahukah kau bagaimana proses pembuatan sebuah kapal atau perahu? Perhatikan gambar di bawah ini!
Bagaimana pendapatmu wacana proses pembuatan kapal di atas?
Proses pembuatan kapal pada gambar masih memakai teknologi sederhana.
Bandingkan proses pembuatan bahtera dengan proses pembuatan kapal di bawah ini!
Amati bahan, alat-alat, dan teknologi yang dipakai untuk menciptakan kapal tadi. Tuliskan persamaan dan perbedaannya!
Proses pembuatan bahtera Pinisi dan kapal mempunyai beberapa perbedaan. Salah satunya ialah alat dan teknologi yang dipakai pada proses pembuatan bahtera Pinisi masih memakai alat-alat dan teknologi tradisional disertai dengan upacara-upacara pada setiap proses pembuatan. Sedangkan pada pembuatan kapal sudah memakai alat-alat modern menyerupai mesin las dan mesin pengangkat (crane). Kapal Pinisi materi yang dipakai ialah kayu sedangkan pada kapal materi yang dipakai ialah pelat besi.Ayo Berkreasi
Bambu merupakan flora yang sanggup tumbuh hampir di seluruh kawasan di Indonesia. Bambu banyak dimanfaatkan untuk banyak sekali keperluan. Salah satunya untuk menciptakan sebuah layang-layang. Yuk, kita coba membuatnya.
Berikut cara-cara membuatnya.
Persiapkan bahan-bahan berikut.
- Satu potong bambu tipis dengan lebar ± 1 cm dan panjang ± 80 cm
- Satu potong buluh tipis dengan lebar ± 1 cm dan panjang ± 40 cm
- Kertas minyak dengan ukuran sesuai dengan ukuran buluh
- Lem
- Pita gulung agak tebal
- Tali atau benang
- Gunting
- Kertas untuk meniru (tracing).
- Letakkan kedua bambu secara menyilang dengan titik pertemuan pada 1/3 dari bambu yang paling panjang. Lekatkan kedua bambu tersebut dengan memakai tali atau benang.
- Ikat dan hubungkan keempat ujung buluh dengan tali atau benang hingga berbentuk layang-layang. Setelah rangka layang-layang selesai, kemudian letakkan rangka layang-layang tersebut di atas kertas.
- Tandai kertas tersebut sehingga mengikuti bentuk rangka layangan. Tambahkan ekstra 2,5 cm untuk garis potongan.
- Gunting kertas tersebut mengikuti garis potongan. Lipat pecahan kertas ke arah belakang, kemudian lekatkan pada rangka dengan memakai lem.
- Untuk keseimbangan, tambahkan ekor dari tali atau benang sepanjang sekitar 1 meter, ikatkan pada pecahan bawah layang-layang. Langkah seterusnya, tambahkan guntingan kertas untuk hiasan.
- Buatlah lubang di tengah-tengah layangan (dekat dengan tempat penyilangan bambu rangka), masukkan tali atau benang layangan ke lubang dan ikatkan ke titik persilangan, kemudian ikatkan ujung yang lain ke ujung bawah rangka layangan (panjang tali sekira 90 cm).
0 Response to "Pembelajaran 3 Tema 8 Subtema 2 Keunikan Tempat Tempat Tinggalku"
Post a Comment