Pembelajaran 3 Tema 8 Subtema 2 Ketampakan Rupa Bumi

Puisi dibentuk untuk dibacakan. Pembacaan puisi disebut dengan deklamasi puisi. Saat mendeklamasikan puisi, perlu diperhatikan cara membaca puisi yang benar dan tepat. Di antara teknik yang harus diperhatikan itu ialah lafal, intonasi, dan ekspresi. Ketiga teknik tersebut sangat penting dalam pembacaan puisi alasannya menyangkut cara pembaca puisi memberikan makna puisi yang dibacanya kepada pendengar atau penonton.

Pelafalan ialah cara mengucapkan kata-kata dalam puisi. Pelafalan ialah bagaimana seseorang mengucapkan setiap kata dalam baris-baris puisi yang dibacanya. Pembaca puisi yang baik harus memperhatikan kejelasan setiap kata yang diucapkan.

Intonasi ialah perubahan nada mirip naik-turun dan tinggi-rendahnya suara. Intonasi pembaca puisi harus diubahsuaikan dengan isi puisi yang dibacakan. Pembaca puisi harus sanggup membedakan intonasi baris-baris tertentu menurut pemfokusan yang ingin disampaikan.

Ekspresi ialah raut wajah dan gerak badan yang memperlihatkan perasaan pembaca puisi. Ekspresi pembaca puisi harus diubahsuaikan dengan isi puisi yang dibacakannya. Hal tersebut membantu penonton memahami isi puisi yang dibacakan. Dengan verbal yang baik dan tepat, penonton juga akan ikut mencicipi suasana dalam puisi yang sedang mereka saksikan.

Bacalah puisi berikut dengan bunyi nyaring. Diskusikan dengan temanmu makna yang terkandung dalam puisi tersebut.
INDAH NEGERIKU
Karya: Zaira Dartavia
Wahai mitra mari tengoklah
Indah nian tanah airku
Kekayaan bumi aneka rupa

Bentangan alam amat mempesona
Bukit dan gunung tinggi menjulang
Lembah dan ngarai manis dipandang
Laut dan sungai sejukkan mata
Terima kasih kami padamu Tuhan
Ciptakan negeri tiada duanya
Semoga kami bisa menjaga
Ayo Lakukan
Kamu sudah menciptakan dongeng ihwal keistimewaan kawasan tempat tinggalmu. Sekarang tuliskan ceritamu dalam bentuk puisi mirip contoh. Mulailah menulis dengan aksara yang disediakan. Setelah selesai bacakan puisimu di depan kelas. Minta temanmu untuk menanggapi.

Ayo Berkarya
Bumi kita sangat kaya dengan sumber daya alam. Termasuk batu-batuan yang beraneka ragam. Batuan itu terbentuk antara lain oleh energi yang dihasilkan dari perut bumi.

Energi panas jauh di dalam perut bumi sanggup mengubah bentuk dan warna batu-batuan. Kita bisa merangkai batu-batu berukuran kecil yang berwarna warni.

Rangkaian atau roncean itu akan membentuk sebuah pola yang indah. Selain batuan, kau juga bisa menciptakan roncean memakai kerang, biji atau manik-manik.

Meronce
Meronce ialah teknik menciptakan benda pakai atau benda hias dari materi manik-manik atau biji-bijian yang dirangkai dengan benang atau seutas tali.

Meronce haruslah dengan memperhatikan bentuk, warna, dan ukuran. Ada dua macam manik manik yang bisa digunakan untuk meronce. Manik manik yang terbuat dari materi alam mirip manik manik batu, kayu, kulit kerang, biji bijian, dan mutiara.

Manik-manik yang terbuat dari materi buatan mirip manik manik kaca, mutiara imitasi,dan manik manik plastik dan lain-lain.

Kegiatan meronce memperlihatkan stimulasi untuk mengasah kemampuan motorik halus serta melatih kemampuan dan keterampilan jari-jemari anak.

Alat dan Bahan untuk menciptakan roncean kalung atau gelang:
  1. Manik – manik aneka bentuk
  2. Benang
  3. Jarum
  4. Pengait kalung
Cara Membuat :

  1. Masukkan benang ke dalam jarum kemudian ikatkan pengait dengan benang. Selanjutnya, dengan sumbangan jarum masukkan manik – manik satu per satu.
  2. Isi benang tersebut dengan manik – manik hingga penuh, kemudian akhiri rangkaian dengan pengait.
  3. Sesuaikan bentuk, ukuran, warna dan kombinasi manik manik yang digunakan semoga rangkaian menjadi indah dan menarik.
Ayo Amati
Siti bahagia mengamati gunung yang ada di kawasan tempat tinggalnya. Selain membentuk sudut, bergotong-royong gunung juga membentuk pola berdiri datar. Tahukah kau berdiri apa itu? Masih ingatkah kau nama-nama banyak sekali bentuk berdiri datar? Diantaranya lingkaran, segitiga, persegi, jajaran genjang dan trapesium.

Petak-petak sawah di depan rumah Siti juga ibarat berdiri persegi dan persegi panjang. Sedangkan lembah dan ngarai ibarat bentuk trapesium.

Ayo Berlatih
Amati beberapa gambar berdiri datar berikut.

Hitung banyaknya sudut tumpul, lancip, dan siku yang ada pada setiap berdiri datar. Lengkapi tabel di bawah ini menurut hasil pengamatan dan diskusimu.
Nama BangunBanyaknya Sudut LancipBanyaknya Sudut Siku-sikuBanyaknya Sudut Tumpul
Segitiga Samasisi3--
Segitiga SamakakiTergantung bentuk segitiga, dengan 3 kemungkinan:
a. 3 sudut lancip
b. 1 sudut siku-siku dan 2 sudut lancip
c. 1 sudut tumpul dan 2 sudut lncip
Segitiga Siku-siku21-
Persegi-4-
Persegi Panjang-4-
Trapesium Samakaki2-2
Jajargenjang2-2
Layang-layang1Tergantung bentuk layang-layang :
2 sudut siku-siku dan 1 sudut
tumpul, atau 3 sudut tumpul.
Ayo Belajar
Sekarang buatlah beberapa buah berdiri datar dari kertas. Gunting atau lipatlah sebuah berdiri datar mirip contoh. Posisi lipatan atau guntingan bisa bebas sesuai kreasimu.

Perhatikan sudut gres yang terbentuk dari lipatan atau penggalan tersebut. Sudut apa yang gres terbentuk? Apakah sudut lancip, siku-siku atau tumpul? Kemudian lipat atau gunting berdiri datar pada bab sudutnya.

Bandingkan besar dua sudut yang gres terbentuk. Apakah besarnya sama dengan sudut sebelumnya? Kenapa demikian? Bisakah kau membagi sebuah berdiri datar sehingga terbentuk dua buah sudut yang sama besar? Coba lakukan bersama temanmu.

0 Response to "Pembelajaran 3 Tema 8 Subtema 2 Ketampakan Rupa Bumi"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel