Penggunaan Energi Listrik Dalam Kehidupan

Listrik telah menjadi kebutuhan pokok insan di zaman ini. Hampir setiap rumah memakai listrik. Listrik dipakai untuk memudahkan aktivitas insan sehari-hari. Mencuci, memasak, dan menyetrika menjadi lebih mudah. Di malam hari, rumah kalian menjadi terang. Kalian sanggup menonton televisi ataupun membaca buku dengan nyaman. Semua itu alasannya ialah adanya listrik.

A. Model Lampu Lalu Lintas
Listrik banyak dipakai di kantor. Ruangan kantor menjadi jelas alasannya ialah lampu listrik. Komputer, mesin faks, dan AC juga dinyalakan dengan listrik. Kegiatan industri juga membutuhkan listrik. Mesin-mesin dijalankan dengan listrik. Kegiatan produksi berjalan lancar alasannya ialah listrik. Selain itu, listrik juga dibutuhkan dalam sistem transportasi. Perhatikan lampu pengatur kemudian lintas di jalan raya. Lampu tersebut juga memakai listrik. Lampu pengatur kemudian lintas berfungsi mengatur arus kemudian lintas. Berikut ini cara menciptakan model lampu kemudian lintas

Alat dan Bahan:
  1. Pisau potong (cutter)
  2. Gunting
  3. Lem yang kuat
  4. Kabel secukupnya
  5. Bola lampu 2,5 watt 3 buah
  6. Fiting (dudukan lampu) 3 buah
  7. Kertas berwarna merah, kuning, dan hijau
  8. Tempat baterai
  9. Kardus bekas (berukuran 15 cm x 15 cm x 15 cm) 3 buah
  10. Penggaris
  11. Pensil
  12. Jangka
  13. Baterai 1,5 volt 3 buah
  14. Paku payung dan paku kabel
  15. Stirofoam

Cara kerja:







  1. Buatlah lubang berbentuk bulat pada salah satu sisi dari setiap kardus. Lubangtersebut berdiameter 10 cm dan berada di tengah-tengah sisi.
  2. Tutuplah setiap lubang dengan kertas berwarna. Kardus 1 dengan kertas berwarna merah, kardus 2 dengan warna kuning, dan kardus 3 dengan warna hijau.
  3. Gunakan lem untuk merekatkan fiting pada setiap kardus. Pasang lampu dan kabel pada fiting. Selanjutnya, kabel dari dalam kardus dilewatkan keluar melalui lubang. Perhatikan gambar (3).
  4. Tumpuklah ketiga kardus dengan susunan menyerupai lampu kemudian lintas. Kardus dengan kertas berwarna merah berada paling atas.
  5. Kupaslah setiap ujung kabel dan buat rangkaian menyerupai gambar (4). Jika kalian mengalami kesulitan, bertanyalah kepada guru.
  6. Hidupkan ketiga sakelar secara bergantian mulai dari sakelar 1. Perhatikan gambar (5). Saat sakelar 1 dihidupkan, lampu atas menyala. Setelah 30 detik, matikan sakelar 1 dan hidupkan sakelar 2 sehingga lampu tengah menyala. Tiga puluh detik kemudian, matikan sakelar 2 dan hidupkan sakelar 3. Saat sakelar 3 dihidupkan, lampu bawah menyala. Ulangi aktivitas tersebut sehingga kalian sanggup memperoleh nyala lampu menyerupai lampu kemudian lintas.
Lampu kemudian lintas menyala secara bergantian antara merah, kuning, dan hijau. Sesuai dengan fungsinya, lampu kemudian lintas sangat dibutuhkan oleh pengguna jalan raya. Sistem transportasi di jalan raya menjadi teratur. Lampu kemudian lintas biasanya dipasang di persimpangan jalan. Lampu kemudian lintas dijalankan dengan sistem komputer. Karenanya, lampu sanggup menyala bergantian secara otomatis. Sebagai pengguna jalan raya, kalian harus memerhatikan lampu kemudian lintas. Saat menyeberang, tunggulah hingga lampu penyeberangan berwarna hijau. Begitu pula ketika kalian bersepeda di jalan raya. Hentikanlah sepeda kalian ketika lampu merah menyala. Dengan menaati lampu kemudian lintas, kecelakaan di jalan raya sanggup dihindari.

B. Membuat Sirene
Sirene merupakan peralatan listrik yang sanggup menjadikan bunyi khas dan memperlihatkan kesan tersendiri bagi orang yang mendengarkannya. Sirene sanggup dipakai sebagai peringatan dan tanda bahaya, contohnya peringatan adanya ancaman banjir, kebakaran, dan keadaan darurat lainnya. Sirene sangat dibutuhkan bagi seseorang ketika menghadapi keadaan darurat. Berikut cara menciptakan sirene sederhana.

Alat dan bahan
  1. Resistor 5 k Ohm
  2. Resistor 68 k Ohm
  3. Resistor 27 k Ohm
  4. Transistor AC 127
  5. Transistor AD 149
  6. Kondensator 0,22 mikro F
  7. Kondensator 50 mikro F
  8. Sakelar tombol tekan
  9. Sakelar on–off (penyalaan)
  10. Loudspeaker 8 ohm
  11. Baterai 6–9 volt
  12. Chasis (landasan)
  13. Kabel kecil
  14. Gunting atau cutter
  15. Solder dan tenol

Langkah Kerja :

  1. Kikislah semua kaki komponen dengan memakai cutter.
  2. Pasanglah semua komponen yang telah disiapkan pada chasis sesuai sketsa menyerupai berikut.
  3. Cara memasang komponen. Bila chasis dibeli di toko elektronik, pemasangan komponen dengan memakai solder dan tenol. Sedangkan bila chasis dibentuk sendiri untuk memasang komponen dibutuhkan sekrup kecil sebagai pengikat.
  4. Bila kaki komponen kurang panjang, kau sanggup memakai kabel sebagai penyambung.
  5. Sebagai langkah kerja terakhir, periksa dengan cermat rangkaianmu dan pastikan semua komponen telah terpasang dengan benar dan tepat.

Cara kerja alat
  1. Pasanglah baterai pada tempatnya, kemudian tekan tombol on–off pada posisi on.
  2. Tekan sakelar tombol (S1), dari loudspeaker akan terdengar bunyi sirene yang melengking tinggi.
  3. Lepaskan sakelar tombol tekan (S1), bunyi sirene perlahan-lahan akan menurun atau melemah.
  4. Untuk menghasilkan bunyi naik-turun pada loud speaker, dilakukan dengan cara menekan sakelar tombol tekan (S1) beberapa ketika dan kemudian melepaskan tekanan pada sakelar tombol tekan (S1) tersebut.
  5. Bila menghendaki nada lain, gantilah ukuran kondensator 0,02 mikro F dengan kondensator serupa yang kapasitasnya lebih kecil atau lebih besar dari semula. Demikian juga dengan kondensator 50 mikro F diganti dengan kondensator serupa yang kapasitasnya lebih kecil atau lebih besar.
Pengujian
Rangkaian sirene menghasilkan bunyi naik turun sesuai dengan tekanan pada sakelar tombol tekan. Nada sirene sanggup berubah dengan mengubah nilai kondensator.

C. Alarm Penanda Banjir
Bahaya banjir biasanya terjadi secara mendadak atau tiba-tiba sesudah terjadi hujan deras dalam waktu yang lama. Untuk menghindarkan kerugian yang lebih besar jawaban ancaman atau tragedi banjir sanggup diatasi dengan pemasangan alarm penanda banjir.

Alat dan bahan
  1. Sirene atau bel listrik
  2. Dua potong kawat sebagai indikator. Panjang tiaptiap kawat 20 cm.
  3. Kabel
  4. Baterai 6 volt (4 buah baterai)

Langkah Kerja
  1. Lepaskan sakelar pada sirene atau bel listrik. Kemudian sambunglah kedua ujung kawat tembaga atau bel listrik dengan dua potong kawat yang telah disediakan.
  2. Masukkan kedua ujung kawat indikator ke dalam air. Sirene atau bel listrik akan mengeluarkan bunyi. Bunyi yang dihasilkan bel listrik atau sirene sanggup dipakai sebagai membuktikan akan datangnya ancaman banjir, bila alarm ini telah dipasang di tepi sungai sebagai penanda banjir. Selain itu alat ini juga sanggup dipakai untuk penanda pada kolam mandi atau daerah penampungan air jikalau sudah penuh.

Cara kerja Alat
  1. Pasanglah baterai pada tempatnya.
  2. Pasanglah alat ini dalam posisi menyerupai gambar di atas.
  3. Jika posisi kawat indikator tersentuh air, sirene atau bel listrik akan mengeluarkan bunyi.
  4. Hal ini dikarenakan pada rangkaian terjadi anutan listrik melalui air.

Pengujian
Ketika ujung kawat indikator tersentuh permukaan air, sirene atau bel listrik berbunyi. Air sanggup menghantarkan arus listrik.

0 Response to "Penggunaan Energi Listrik Dalam Kehidupan"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel