Kegiatan Insan Yang Merusak Ekosistem
Wednesday, July 25, 2018
Add Comment
Faktor alami sanggup berupa peristiwa alam. Misalnya, gunung meletus, badai, banjir, kekeringan dan kebakaran hutan. Keseimbangan ekosistem di alam sanggup terganggu lantaran kegiatan manusia. Salah satunya yakni pemanfaatan bagian-bagian tertentu dari binatang atau tumbuhan. Akibatnya, beberapa jenis binatang dan tumbuhan mendekati kepunahan.
A. Komponen Ekosistem
1. Komponen Abiotik
Komponen ekosistem terdiri dari komponen abiotik,komponen biotik Komponen abiotik yakni kondisi fisik dan kimia antara lain :
a. Air
Air diharapkan oleh tumbuhan untuk fotosintesis.selain itu air berkhasiat untuk melarutkan mineral dalam tanah sehingga gampang diserap oleh akar tumbuhan , dan menjaga kesejukan tumbuhan .Bagi binatang darat air berkhasiat untuk minum , bagi binatang air untuk melarutkan oksigen. Dalam kehidupan air sangat diharapkan oleh makhluk hidup lantaran sebagian besar tubuhnya mengandung air.
b. Tanah
Tanah bertindak sebagai tempat hidup organisme. Tanah juga menyediakan kebutuhan mahluk hidup ibarat unsur hara dan mineral. Tanah juga merupakan hasil pelapukan batuan yang disebabkan oleh iklim dan pembusukan materi organik. Tanah mempunyai sifat ,tekstur dan kandungan garam mineral tertentu. Tanah yang subur sangat diharapkan oleh organisme untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Tumbuhan akan tumbuh dengan baik pada tanah yang subur
c. Udara
Udara terdiri dari banyak sekali macam gas , yaitu nitrogen, oksigen, karbondioksida dan gas-gas lainnnya. Mahluk hidup membutuhkan nitrogen untuk membentuk protein. Oksigen dipakai mahluk hidup untuk bernapas. Karbondioksida diharapkan tumbuhan untuk fotosintesis.
d. Kelembaban
Merupakan salah satu komponen abiotik di udara dan tanah. Kelembaban di udara berarti kandungan uap air di udara,sedangkan kelembaban di tanah berarti kandungan air dalam tanah . Kelembaban diharapkan oleh mahluk hidup biar tubuhnya tidak cepat kering lantaran penguapan. Kelembaban yang diharapkan setiap mahluk hidup berbeda-beda, sebagai pola jamur dan cacing memerlukan habitat yang sangat lembab.
e. Garam-garam Mineral
Adalah ion-ion nitrogen, fosfat, sulfur, kalsium dan natrium. Komposisi garam mineral tertentu memilih sifat tanah dan air.sebagai pola kandungan ion-ion hidrogen memilih tingkat keasaman, ion natrium dan klorida memilih tingkat salinitas atau kadar garam.
f. Iklim
Merupakan komponen yang terbentuk sebagai hasil interaksi banyak sekali komponen abiotik lainnya, ibarat kelembaban udara, suhu dan curah hujan. Iklim juga mempengaruhi kesuburan tanah, tetapi kesuburan tanah tidak besar lengan berkuasa terhadap iklim.
g. Topografi
Meliputi faktor ketinggian suatu tempat yang diukur dari permukaan bahari dan latitude yaitu letak lintang yang diukur dari garis khatulistiwa. Topografi mempunyai imbas yang besar terhadap penyebaran mahluk hidup, yang tampak terang pada penyebaran tumbuhan. Hal ini disebabkan adanya perbedaan topografi yang menjadikan intensitas cahaya , suhu dan curah hujan yang berbeda-beda disetiap tempat.
B. Komponen Biotik
Komponen Biotik yakni banyak sekali jenis mahluk hidup yang terdapat dalam ekosistem , dimana setiap mahluk hidup tersebut mempunyai fungsi dan kiprah yang berbeda-beda di dalam lingkungannya. Yaitu :
a. Produsen
Merupakan penghasil yang terdiri dari organisme autotrof yaitu organisme yang sanggup mensintesis masakan sendiri dengan tunjangan sinar matahari. Organisme autotrof bisa menyusun senyawa organik dari senyawa anorganik melalui fotosintesis atau kemosintesis. Organisme autotrof biasanya yakni tumbuhan berklorofil yang melaksanakan fotosintesis yaitu tumbuhan hijau serta ganggang hijau biru serta beberapa jenis.
b. Konsumen
Merupakan pemakai yang terdiri atas organisme heterotrof yaitu organisme yang memakai senyawa organik ang dihasilkan oleh produsen lantaran tidak bisa menyusun senyawa organik atau menciptakan makanannya sendiri . Untuk memenuhi kebutuhan makanannya , organisme ini bergantung pada organisme lain. Hewan dan insan tergolong kelompok ini.
c. Dekomposer atau pengurai
Merupakan organisme yang menguraikan sisa-sisa organisme untuk memperoleh masakan atau materi organik yang diperlukan. Penguraian ini memungkinkan zat-zat organic yang kompleks terurai menjadi zat-zat yang lebih sederhana. Zat-zat ini kemudian dimanfaatkan kembali oleh produsen. Pengurai umumnya berupa mikroorganisme ibarat kuman dan jamur.
Kegiatan Manusia yang Merusak Ekosistem
Semakin bertambahnya populasi manusia, maka semakin banyak lahan yang dibutuhkan insan untuk pemukiman dan lahan pertanian. Ini akan sangat mempengaruhi keseimbangan alam. Manusia perlu tempat tinggal, maka dibutuhkan lahan yang luas untuk menciptakan rumah, sehingga hutan-hutan yang ada ditebang untuk dijadikan tempat tinggal.
Untuk membangun rumah diharapkan pasir dan batu, maka penambangan pasir dan batupun sanggup merusak keseimbangan alam. Bukit-bukit digali dan diambil pasirnya, serta sungai-sungai diambil batunya. Karena semakin banyaknya populasi manusia, maka perlu tersedia lahan yang luas untuk dijadikan tempat pertanian,sehingga dibukalah daerah-daerah pertanian baru.
1. Perpindahan Penduduk
Perpindahan penduduk menjadikan tempat yang didatangi menjadi sangat padat. Misalnya, perpindahan penduduk ke kota-kota besar. Semakin padat jumlah penduduk, semakin luas permukaan yang dibutuhkan. Perkampungan kumuh memengaruhi kualitas kesehatan manusia. Selain itu, meningkatnya jumlah penduduk mengakibatkan pencemaran lingkungan meningkat. perubahan penggunaan lahan.
Lahan pertanian yang tadinya luas, bertahap berubah fungsi menjadi pemukiman. Perubahan fungsi lahan pun tidak saja terjadi pada lahan pertanian, hutan pun akan berkurang luasnya. Hasilnya, keseimbangan ekosistem hutan pun akan terganggu. Timbullah beberapa perubahan lingkungan yang sanggup merusak lingkungan, ibarat banjir dan tanah longsor, lantaran berkurangnya hutan yang berisi pepohonan yang sanggup menyerap air.
2. Polusi Udara
Bahan bakar dibutuhkan untuk menjalankan kendaraan bermotor. Bahan bakar sanggup berupa bensin dan solar. Pembakaran materi bakar mengakibatkan polusi udara. Pembakaran tersebut antara lain menghasilkan gas karbon dioksida menjadi bertambah. Hal ini menjadikan bumi semakin panas. Kondisi ini menjadikan beberapa jenis makhluk hidup kesulitan beradaptasi. Beberapa diantaranya ada yang mati, dan keseimbangan ekosistem menjadi terganggu.
3. Penebangan Dan Pembakaran Hutan
Hutan mempunyai banyak fungsi, di antaranya sebagai pengatur suhu lingkungan, pengatur kelembapan, pengatur cadangan air, tempat berlindung dan berkembang biak binatang liar, penyedia oksigen bagi insan dan hewan, mencegah erosi, menahan angin, dan masih banyak lagi. Penebangan dan pembakaran hutan sanggup menciptakan hutan menjadi gundul. Akibat penebangan dan pembakaran hutan yakni :
- Punahnya banyak sekali jenis binatang lantaran tidak mempunyai tempat berlindung.
- Suhu lingkungan meningkat.
- Ketika ekspresi dominan hujan tiba, maka tidak ada akar-akar tumbuhan yang akan menahan jatuhnya air hujan dan menyerapnya di dalam tanah. Akibatnya lapisan tanah serpihan atas yang banyak mengandung humus akan hanyut terbawa air hujan dan mengakibatkan tanah menjadi tandus.
- Terjadi banjir dan tanah longsor.
4. Perburuan Liar
Manusia sering memburu hewan-hewan di hutan untuk dimanfaatkan bagian-bagian tubuhnya. Apabila perburuan itu dilakukan secara liar maka akan mempengaruhi keseimbangan ekosistem, lantaran hal itu akan memutus jaring-jaring masakan dihutan itu.
5. Pembangunan Industri (Pabrik)
Manusia membangun pabrik untuk menciptakan barang-barang yang dibutuhkan. Namun, pembuatan pabrik juga mempunyai sisi negatif lantaran akan menghasilkan limbah pabrik. Apabila limbah pabrik itu tidak diolah terlebih dahulu maka akan menjadikan polusi, baik polusi tanah, udara maupun polusi air.
6. Penggunaan Pupuk yang Berlebihan
Para petani biasanya melaksanakan beberapa cara biar hasil pertaniannya tetap baik dan banyak. Cara-cara yang dilakukan oleh para petani itu, di antaranya dengan pemupukan dan pemberantasan hama. Pupuk tumbuhan yang dipakai para petani ada dua macam, yaitu pupuk alami dan pupuk buatan
Pupuk buatan yang hiperbola jikalau kena air hujan akan larut dan terbawa air ke sungai atau danau.
Akibatnya di tempat tersebut terjadi penumpukan unsur hara sehingga gulma tumbuh subur. Eceng gondok tumbuh dengan subur hingga menutupi permukaan sungai atau danau. Makhluk hidup dalam sungai atau danau tersebut akan berkurang lantaran sinar matahari yang dibutuhkan tidak hingga ke dasar sungai atau danau.
7. Pembuangan Limbah dan Sampah
Sebagian besar acara yang dilakukan insan niscaya menghasilkan sampah atau limbah. Mulai dari limbah rumah tangga, pertanian, transportasi, hingga limbah industri. Plastik yang dipakai sebagai pembungkus merupakan pola limbah rumah tangga. Pestisida jikalau dipakai hiperbola sanggup menjadi limbah pertanian.
Asap kendaraan merupakan limbah transportasi. Adapun pola limbah industri berupa limbah cair dan asap. Sampah dan limbah tersebut ada yang gampang diuraikan dan ada pula yang sulit diuraikan. Jika pengolahan sampah tidak dilakukan dengan benar, yang terjadi yakni kerusakan lingkungan.
8. Kegiatan Pembangunan
Pembangunan jalan yang melewati hutan sanggup merusak lingkungan. Pohon-pohon yang menjadi tempat tinggal dan sumber masakan binatang ditebang sehingga binatang tersebut terancam keberadaannya. Aktivitas ini sangat mengganggu keseimbangan lingkungan. Daerah-daerah di sekitar perbukitan sanggup terkena bencana, ibarat banjir dan tanah longsor.
9. Kegiatan Penambangan
Pengeboran minyak dan penambangan mineral secara terbuka pun akan menimbulkan kerusakan lingkungan. Pengeboran minyak dan pertambangan terbuka sanggup mengurangi sumber daya alam dan mencemari tempat sekitarnya. Akibat kegiatan tersebut cukup sulit untuk ditanggulangi dan mengakibatkan suatu tempat menjadi tidak produktif.
0 Response to "Kegiatan Insan Yang Merusak Ekosistem"
Post a Comment