Menyelidiki Penyebab Pembusukan
Friday, July 27, 2018
Add Comment
Dengan kondisi demikian tentu akan memudahkan mikroba untuk merusak roti. Selain suhu mungkin juga waktu. Waktu yang terlalu usang akan mengakibatkan masuknya bibit mikroba perusak roti, terutama kapang. Untuk penelitian kali ini hanya membatasi apakah ada dampak dari suhu roti pada ketika pengemasan. Makara kami hanya fokus untuk meneliti pada suhu yang bervariasi dan melaksanakan pengamatan pada umur simpan dari roti tersebut.
Agar roti sanggup bertahan lebih usang maka proses pembuatannya juga harus benar dan higienis. Terutama pada ketika pengemasan. Pengemasan yang benar akan menciptakan daya simpan roti lebih lama. Roti yang dikemas pada ketika kondisi masih panas akan mengakibatkan titik-titik air pada materi pengemas sehingga akan mempengaruhi kelembaban yang secara otomatis umur simpan pun bekurang. Tetapi jika terlalu usang di luar maka akan mengakibatkan roti gampang terjangkit jamur ataupun kapang.
Menyelidiki Penyebab Pembusukan
Alat dan Bahan:
- Kaca pembesar (lup)
- Stoples empat buah
- Roti tawar berair empat iris
- Lidi
- Alat tulis
Cara Kerja:
- Jemurlah dua lembar roti tawar di bawah terik matahari sampai kering.
- Letakkan roti berair di stoples terbuka. Tandai dengan nomor 1.
- Letakkan roti berair di stoples tertutup. Tandai dengan nomor 2.
- Letakkan roti kering di stoples terbuka. Tandai dengan nomor 3.
- Letakkan roti kering di stoples tertutup. Tandai dengan nomor 4.
- Amati dan catat keadaan roti pada setiap stoples.
- Simpan keempat stoples di kawasan aman.
- Setelah seminggu, amati kembali keempat stoples. Untuk mengamati, ambil sedikit belahan roti dengan lidi. Gunakan beling pembesar untuk membantu pengamatan. Jangan lupa menggambar belahan yang sedang kalian amati.
- Catat hasil pengamatan kalian.
- Gunakan hasil pengamatan kalian untuk menjawab pertanyaan berikut. a. Bagaimana keadaan roti pada stoples 1? b. Bagaimana keadaan roti pada stoples 2? c. Bagaimana keadaan roti pada stoples 3? d. Bagaimana keadaan roti pada stoples 4? e. Roti mana yang ditumbuhi jamur? f. Roti mana yang masih bagus? g. Mengapa roti ditumbuhi jamur? h. Mengapa keadaan roti kering dalam stoples tetap baik?
- iApa yang teramati dari cuplikan roti tersebut?
- Cara manakah yang paling baik untuk menyimpan roti?
- Buatlah laporan hasil acara dan lakukan presentasi kelas.
Hasil Pengamatan
1. Hari pertama:
Roti terlihat bersih, mempunyai wangi susu dan margarine yang khas. Tekstur masih lembut dan sedikit lembab pada roti yang diberi sedikit air
Tabel Hari Pertama:
Deskripsi | Keterangan |
---|---|
Bentuk | Tetap |
Bau | Wangi |
Jamur | Tidak ada |
Warna | Bersih |
Tekstur | Lembut |
2. Hari kedua:
Roti masih terlihat bersih, masih berbau susu dan margarine, tekstur agak sedikit mengeras dan agak berair pada roti yang diberi sedikit air.
Tabel Hari Kedua:
Deskripsi | Keterangan |
---|---|
Bentuk | Tetap |
Bau | Wangi |
Jamur | Tidak ada |
Warna | Bersih |
Tekstur | Mengeras |
3. Hari ketiga:
Roti terlihat berubah warna menjadi sedikit lebih gelap, wangi susu sudah tidak lagi tercium lantaran tergantikan wangi apak dan asam pada roti yang lembab.
Tabel Hari Ketiga:
Deskripsi | Keterangan |
---|---|
Bentuk | Tetap |
Bau | Tidak ada |
Jamur | Tidak ada |
Warna | Berubah |
Tekstur | Mengeras |
4. Hari keempat:
Roti terlihat semakin berubah warna, muncul kapang atau jamur kecil yang timbul dimana mana, wangi roti pun tercium sangat asam, bentuk roti pun mengecil dari ukuran semula.
Tabel Hari Keempat:
Deskripsi | Keterangan |
---|---|
Bentuk | Mengecil |
Bau | Apak |
Jamur | Ada |
Warna | Gelap |
Tekstur | Bantat |
5. Hari kelima:
Roti terlihat berubah warna menjadi sedikit lebih oranye, jamur mulai menyebar ke seluruh permukaan roti, wangi asam yang menyengat menarik lalat untuk hinggap diatasnya, air yang berada pada roti berlabelkan angka 2 berubah warna menjadi seputih susu, bentuk roti pun kian mengecil.
Tabel Hari Kelima:
Deskripsi | Keterangan |
---|---|
Bentuk | Mengecil |
Bau | Asam |
Jamur | ¼ bagian |
Warna | Oranye |
Tekstur | Berair |
6. Hari keenam:
Roti terlihat semakin berwarna gelap, jumlah lalat yang hinggap pada roti pun bertambah jumlahnya, ukuran roti kian mengecil, jamur yang tumbuh pun telah menutupi ¼ wilayah permukaan roti, dan roti yang lembab pun agak berlubang pada belahan tengahnya.
Tabel Hari Keenam:
Deskripsi | Keterangan |
---|---|
Bentuk | Berlubang |
Bau | Asam |
Jamur | 2/4 bagian |
Warna | Oranye |
Tekstur | Berair |
7. Hari ketujuh:
Roti terlihat berlubang dimana-mana, wangi asam semakin menyengat, lalat banyak berterbangan disekitar roti, ukuran roti kian mengecil.
Tabel Hari Ketujuh:
Deskripsi | Keterangan |
---|---|
Bentuk | Berlubang |
Bau | Asam |
Jamur | ¾ bagian |
Warna | Kehitaman |
Tekstur | Berair |
Tabel kesimpulan hasil
penelitian dampak suhu dan kelembapan terhadap roti:
Deskripsi | Hari ke1 | Hari ke2 | Hari ke3 | Hari ke4 | Hari ke5 | Hari ke6 | Hari ke7 |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Bentuk | Tetap | Tetap | Tetap | Mengecil | Mengecil | Berlubang | Berlubang |
Bau | Wangi | Wangi | Tidak ada | Apak | Asam | Asam | Asam |
Jamur | Tidak ada | Tidak ada | Tidak ada | Ada | ¼ bagian | 2/4 bagian | ¾ bagian |
Warna | Bersih | Bersih | Berubah | Gelap | Oranye | Oranye | Kehitaman |
Tekstur | Lembut | Mengeras | Mengeras | Bantat | Berair | Berair | Berair |
Pembusukan masakan sanggup dicegah dengan beberapa cara. Salah satunya sudah kalian lakukan, ialah dengan pengeringan. Makanan kering lebih tahan usang daripada masakan basah. Hal ini lantaran mikroba lebih gampang hidup di kawasan berair daripada kering. Pengeringan mengakibatkan kadar air dalam masakan berkurang. Makanan menjadi tidak lembap.
Selain itu, masakan sanggup diawetkan dengan cara lain. Misalnya, pengasinan, pemanisan, pengasapan, dan pengalengan. Pengasinan dilakukan dengan menambahkan garam dalam makanan. Sementara pemanisan masakan dilakukan dengan menambahkan gula. Garam atau gula dalam masakan sanggup menghambat
0 Response to "Menyelidiki Penyebab Pembusukan"
Post a Comment