Pembelajaran 1 Tema 8 Subtema 2 Bumiku Dan Musimnya

Musim hujan telah tiba. Bumiku menjadi berair terkena air yang turun terus-menerus. Lalu, bagaimana kondisi lingkungan di demam isu hujan,ya? Mari kita cari tahu.

Ayo Bacalah
Banjir Bukan Sekedar Bencana Alam
Memasuki demam isu hujan, terjadi peningkatan curah hujan di beberapa daerah di Indonesia. Tidak sanggup dipungkiri banjir pun masih melanda di banyak sekali tempat. Berbagai faktor menjadi penyebabnya terjadinya banjir berulang dari tahun ke tahun. Rendahnya kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan, penebangan hutan secara liar, pengecilan kapasitas sungai, maupun pembangunan pemukiman yang tidak mengindahkan topografi wilayah.

Mengecilnya kapasitas sungai ditandai oleh pendangkalan dan penyempitan tubuh sungai. Hal ini sanggup disebabkan oleh faktor alam. Namun, ada pula ulah insan yang mempercepat terjadinya hal ini.

Menjamurnya rumah di bantaran sungai, misalnya. Permasalahan ini sering terjadi di kota yang berpenduduk padat, dan terkadang tidak mempertimbangkan topografi lahan ketika melaksanakan pengembangan. Di sisi lain, penertiban pemukiman liar di bantaran sungai juga menjadi kesulitan pemerintah daerah sepanjang waktu.

Dari tahun ke tahun, warga yang tinggal di bantaran Sungai Ciliwung, Jakarta harus selalu siaga ketika curah hujan mulai meninggi. Luapan sungai sanggup terjadi hingga ketinggian 1-2 meter di dalam rumah. Bukan hanya barang yang harus diselamatkan, seringkali nyawa menjadi taruhannya. Sudah diperingatkan bahwa pemukiman di bantaran sungai sangat berisiko ketika curah hujan tinggi, namun tetap saja mereka kembali ketika banjir telah surut. Tumbuhnya pemukiman liar di bantaran sungai mendorong penyempitan tubuh sungai. Aktivitas harian warga, menyerupai mencuci dan membuang sampah di sungai juga semakin mempercepat pendangkalan sungai.

Di Manado, Sulawesi Utara, rawan banjir dan longsor justru terjadi akhir pembangunan kota yang tidak mengindahkan topografi. Sebagian besar wilayah Manado terdiri atas perbukitan, sementara wilayah daratan dengan permukaan datar sangat terbatas luasnya. Sejalan dengan bertambahnya penduduk, banyak bukit dan lereng kemudian dikupas menjadi perumahan.

Ayo Diskusikan
  1. Di mana lingkungan daerah yang rawan tragedi banjir? Lingkungan kota yang berpenduduk padat.
  2. Mengapa terjadi banjir? Jelaskan. Banjir terjadi akhir mengecilnya kapasitas sungai akhir pendangkalan dan penyempitan tubuh sunga yang disebabkan oleh pembangunan pemukiman yang tidak mengindahkan topografi wilayah. Banjir juga diakibatkan aktifitas warga yang membuang sampah ke sungai.
  3. Apa yang harus dilakukan warga di lingkungan itu semoga tidak terulang kembali terkena tragedi yang sama? Agar banjir tidak terulang maka warga harus membuang sampah pada tempatanya dan tidak menciptakan perumahan tinggal di daerah bantaran sungai.
Ayo Ceritakan
Carilah sebanyak-banyaknya isu mengenai penyebab banjir dan halhal yang sanggup kita lakukan untuk mencegahnya. Tuliskan hasilnya dalam bentuk teks eksplanasi. Perhatikan penggunaan tanda baca dan kata baku!

Teks Eksplanasi Bajir
Banjir ialah suatu fenomena alam yang sangat merugikan sehingga disebut juga dengan tragedi alam. Bencana banjir ini sering sekali muncul pada daerah – daerah pingggiran sungai (DAS) atau daerah yang dahulunya merupakan resapan sungai, dan juga daerah yang sistem drainasenya terganggu. Bencana banjir biasanya terjadi pada demam isu penghujan. JIka dilihat dari penyebabnya, ada dua faktor yang sanggup mengakibatkan banjir, yaitu faktor alam dan faktor sosial. Berikut ini ialah faktor - faktor penyebab terjadinya banjir.

Faktor alam merupakan penyebab banjir lantaran alam menghasilkan hujan deras yang terus menerus turun dan mengakibatkan daerah – daerah penampung air meluap, sehingga air tersebut tidak sanggup lagi mangalir. Akibatnya, air akan menuju ke segala arah dan masuk ke pemukiman – pemukiman warga.

Faktor yang kedua ialah faktor manusia. Faktor yang satu ini merupakan penyebab yang sering menghasilkan tragedi banjir. Beberapa penyebab banjir lantaran faktor manuisa antara lain sebagai berikut.
  1. Sistem saluran air yang buruk. banyak sekali saluran air di pinggir jalan tidak berfungsi dengan baik lantaran dibentuk asal-asalan dan tidak mengalir ke jalan masuk penampungan. 
  2. Sungainya dangkal dan menyempit. Sungai-sungai di Jakarta menyempit lantaran banyak orang membangun rumah di bantaran sungai. 
  3. Rawa dan situ menghilang. Harga tanah di Jakarta sangat mahal sedangkan ajakan akan lahan meningkat. Rawa-rawa dan situ diuruk untuk dijadikan lahan  bangunan. Rawa-rawa dan situ yang tersebar di kampung-kampung yang semula sebagai tempat parkir air hujan, sekarang menghilang.
  4. Sikap tidak peduli pada lingkungan ditunjukkan dengan membuang sampah sembarangan, termasuk di selokan dan sungai, membangun rumah tanpa menyediakan resapan. Mendirikan bangunan dengan menguruk bantaran sungai, rawa-rawa, dan situ. 
Banjir memang sering terjadi di Indonesia. Hampir setiap tahun Indonesia selalu mendapat duduk kasus banjir dan hingga ketika ini pun belum ada solusi yang sanggup menanggulangi permasalahan ini. Berikut ini beberapa langkah pencegahan banjir.
  1. Membuat Saluran Air yang Baik. Dibutuhkan adanya sistem irigasi hingga pembuangan final yang jelas. Jangan hingga final saluran air yang ada berujung pada sebuah sungai mati atau tidak mengalir, sehingga airnya akan meluber.
  2. Buanglah Sampah pada Tempatnya. Dibutuhkan kedisiplinan warga untuk membuang sampah di tempat sampah dan berakhir di tempat pembuangan final sampah.
  3. Rajin Membersihkan Saluran Air. Perbaikan dan pencucian saluran air tentu harus ada semoga air sanggup lancar mengalir.
  4. Melestarikan Hutan. Pemeliharaan hutan merupakan cara yang baik untuk mengatasi duduk kasus banjir, lantaran hutan sanggup dijadikan daerah tadahan yang bisa menyerap air hujan dari mengalir terus ke bumi.
  5. Membuat Lubang Biopori. Lubang resapan biopori sanggup meningkatkan daya resapan air.
  6. Membuat Sumur Serapan. Sumur resapan ialah sarana untuk penampungan air hujan dan meresapkannya ke dalam tanah.
Berdasarkan pejelasan di atas, sanggup kita simpulkan bahwa banjir ialah petaka yang sanggup ditimbulkan oleh faktor alam dan faktor manusia. Namun, berdasarkan pandangan penulis faktor manusilah yang menjadi penyebab utama terjadinya tragedi banjir.

Ayo Berkreasi
Pasti kau pernah membayangkan pemukiman impian. Gambarkan sebuah lokasi pemukiman idamanmu yang asri dan kondusif dari ancaman banjir!

Ayo Bacalah
Bacalah teks berikut untuk lebih memaknai saling ketergantungan!

Saling Bergantung, Saling Memajukan
Pak Rasmin ialah pemilik kios telur di Pasar Desa Sukaresik. Kiosnya selalu ramai dikunjungi pelanggannya. Ia menjual banyak sekali jenis telur menyerupai telur ayam kampung, telur angsa dan telur angsa yang diasinkan, telur ayam negeri, serta telur burung puyuh. Awalnya, di kiosnya tersedia banyak sekali produk materi makanan, tidak saja telur, tahu dan tempe pun ada. Namun, sehabis melihat bahwa banyak kios homogen di pasar, hasilnya Pak Rasmin mengalihkan fokus jualannya ke aneka jenis telur saja. Tidak salah pilihan strateginya. Ternyata dengan mengalihkan fokus jualannya, banyak pelanggan yang tiba kepadanya.

Ibu Jaja misalnya, ia ialah salah seorang pelanggan setia di kios Pak Rasmin. Ibu Jaja ialah pembuat aneka jajanan pasar yang menjual kuliner ringan cantik buatannya di pojok selatan pasar. Hampir setiap hari ia mampir membeli telur untuk materi gabungan aneka kuenya. Dua hingga tiga kilo dibelinya setiap kali mampir. Selain Ibu Jaja, banyak juga ibu-ibu yang menjadi pelanggannya. Mereka membeli telur untuk aneka kuliner di rumah.


Kios Pak Rasmin berkembang besar tidak atas usahanya sendiri. Pak Rasmin bergantung pula pada pasokan telur dari beberapa pemasoknya. Telur ayam misalnya, ia beli dari Koperasi Kampung Bina Mandiri. Di kampung itu, banyak warga yang memelihara ayam petelur. Warga menjual panen telurnya ke koperasi kampung, dan dari sanalah Pak Rasmin membelinya. Sementara telur bebek, ia beli dari lokasi lain lagi. Ia membelinya dari Ibu Dolly, seorang pemilik perjuangan peternakan bebek. Ibu Dolly dan keluarganya juga melaksanakan proses pengasinan telur bebek. Setiap minggu, Pak Rasmin memesan telur angsa dan telur angsa yang telah diasinkan dari Bu Dolly.

Lain lagi dengan telur puyuh. Pak Rasmin mengambilnya dari Desa Sirih. Di Desa Sirih ada beberapa peternak burung puyuh. Walaupun belum ada koperasi desa yang menampungnya, Pak Rasmin tidak mengalami kesulitan untuk membeli dari beberapa rumah penghasil telur puyuh.

Selain bergantung pada para pemasok, kelangsungan kios Pak Rasmin juga bergantung pada para pengusaha jasa pengantar. Mereka yang menyediakan kendaraan untuk mengantar telur-telur pesanan Pak Rasmin dari banyak sekali lokasi pemasoknya.

Pernah dalam satu minggu, terjadi kelangkaan materi bakar di sekitar wilayah Sukaresik. Ketika itu, truk-truk pengangkut tidak sanggup beroperasi lantaran kehabisan materi bakar. Akibatnya, telurtelur yang sedianya akan dikirimkan ke kios Pak Rasmin pun tertunda di tiap lokasi pemasok. Wah, betapa repotnya Pak Rasmin ketika itu! Ia harus berusaha mencari alternatif sementara untuk mengisi telur di kiosnya. Tentu yang ia peroleh tidak sebanyak biasanya. Bukan hanya Pak Rasmin yang kerepotan ketika itu, Bu Jaja pun terpaksa tidak sanggup menjual kuliner ringan cantik yang berbahan baku telur selama beberapa hari.

Temukan Jawabannya
Menurutmu, apakah saling ketergantungan yang ada pada kisah di atas sanggup memperkokoh kehidupan berbangsa? Keteragntungan dalam kisah di atas sanggup memperkokoh persatuan dan kesatuan lantaran dengan adanya korelasi ketergantungan masing-masing pihak saling membutuhkan dan harus bekerjasama.

Apa yang akan terjadi bila salah satu dari mereka tidak melaksanakan fungsinya dengan baik? Jika salah satu tidak melaksanakan fungsinya dengan baik maka akan mengganggu yang lain. Contohnya ketika terjadi kelangkaan materi bakar telur dari pemasok tidak sanggup terkirim. Dengan tidak terkirimnya telur pendapatan Pak Rasmin berkurang dan Bu Jaja tidak sanggup menciptakan kuliner ringan cantik berbahan telur.

Apa yang harus mereka lakukan supaya korelasi mereka terus sanggup berjalan dengan baik? Mereka harus menjalankan fungsinya masing-masing sehingga korelasi saling ketergantungan sanggup berjalan.

0 Response to "Pembelajaran 1 Tema 8 Subtema 2 Bumiku Dan Musimnya"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel