Pembelajaran 1 Tema 1 Subtema 2 Kebersamaan Dalam Keberagaman

Ayo Membaca
Suku, budaya, dan agama yang berbeda tidak menghalangi Udin, Siti, Dayu, Beni, Lani, dan Edo menjalani kebersamaan. Mereka membuatkan dongeng ihwal budaya masing-masing dan saling belajar. Hari-hari mereka penuh keceriaan dalam kebersamaan. Hari ini mereka berkumpul bersama untuk bekerjasama.

Bacalah teks berikut dalam hati!
Bekerja sama dalam Keberagaman
Edo dan kelima temannya menerima kiprah untuk melaksanakan percobaan ihwal bunyi. Sepulang sekolah, mereka berkumpul di rumahnya. Setiap orang sudah menyiapkan peralatan yang dibutuhkan. Lina dan Siti membawa beberapa kaleng yang sudah dilubangi. Udin dan Beni membawa benang kasur. Mereka berkumpul di halaman depan rumah. Keenam sekawan siap bekerja sama melaksanakan percobaan.

Saat percobaan akan dimulai, tiba-tiba terdengar adzan. Siti dan Udin meminta izin teman-temannya untuk shalat. Teman-temannya mengijinkan mereka untuk melaksanakan ibadah. Edo meminjamkan ruang makannya untuk digunakan Siti dan Udin Shalat. Meskipun Edo beragama Protestan, ia tidak keberatan rumahnya digunakan untuk shalat. Beni yang beragama Protestan, Dayu yang beragama Hindu, dan Lani yang beragama Budha menunggu dengan sabar temannya beribadah. Keenam sahabat selalu menghargai satu dengan yang lain.

Tiba saatnya keenam sekawan melaksanakan percobaan. Setiap orang memperlihatkan tanggung jawabnya dalam bekerja. Tidak ada satu pun di antara mereka yang duduk membisu atau memberi perintah saja. Semuanya ikut bab dalam percobaan.

Saat Dayu membutuhkan dukungan memotong benang, Udin tiba membawakan gunting. Saat Edo kesulitan menalikan benang di kaleng, Siti ikut membantu. Keenam sahabat berafiliasi dengan semangat. Mereka hidup rukun, saling membantu meskipun berbeda agama.

Bacalah setiap paragraf dan tulislah gagasan pokok dan gagasan pendukungnya pada diagram yang telah disediakan.

No.ParaggrafGagasan UtamaGagasan Pendukung
1.Paragraf 1Tugas percobaan ihwal bunyiBerkumpul di rumah. Menyiapkan peralatan. Bekerjasama melaksanakan percobaan.
2.Paragraf 2Saling menghargai antar sahabatSiti dan Udin minta ijin shalat. Edo, Lani, Beni menunggu mereka shalat
3.Paragraf 3Melakukan percobaanTanggunjawab dalam bekerja. Semua ikut dalam percbaan
4.Paragraf 4Saling membantuMemberikan pertolongan. Bekerjasama dengan semangat. 
Setelah melaksanakan percobaan ihwal perambatan bunyi, Edo dan sahabatnya juga berguru bersama ihwal sumber bunyi. Mereka membaca buku yang menyatakan bahwa pendengaran sanggup mengetahui sumber bunyi . Ayo, kita membuktikannya dengan melaksanakan percobaan.


Di manakah Bunyi?
Tujuan: Mengidentifikasi sumber dan daerah bunyi berasal.
Alat dan Bahan:
Alat musik tradisional setempat (misalnya angklung)
Langkah Kerja:
  1. Duduklah di bangku dan tutup matamu dengan kain. Mintalah temanmu untuk memainkan alat musik tradisional (misalnya angklung) di sekitarmu.
  2. Tunjuklah daerah yang kau anggap sebagai asal bunyi. Berapa kalikah kau menebak dengan tepat?
Buatlah laporan dari salah satu percobaan yang kau lakukan!
Nama Percobaan:Percobaan Sumber Bunyi
Tujuan Percobaan:Mengidentifikasi sumber dan daerah bunyi berasal
Alat-alat:Alat musik tradisional setempat (misalnya angklung)
Langkah Kerja:
  1. Duduklah di bangku dan tutup matamu dengan kain. Mintalah temanmu untuk memainkan alat musik tradisional (misalnya angklung) di sekitarmu.
  2. Tunjuklah daerah yang kau anggap sebagai asal bunyi. Berapa kalikah kau menebak dengan tepat?
Hasil Percobaan;Dari percobaan di atas sanggup dinyatakan bahwa dengan mata tertutup, kita masih sanggup mendengar bunyi dengan terang pada jarak tertentu alasannya ialah bunyi merambat melalui udara. Begitu pula kalau salah satu pendengaran kita ditutup dengan kapas maka bunyi/suara masih sanggup terdengar meskipun tidak sejelas apabila kedua mata ditutup dengan sapu tangan. Untuk pendengaran kanan kalau pendengaran kapas yang ditutup dengan kapas, suara/bunyi masih sanggup terdengar dengan jelas/lebih baik dari kejauhan dibandingkan kalau pendengaran kiri yang dibuka dan pendengaran kanan ditutup dengan kapas, bunyi yang dihasilkan dari kejauhan terdengar samar-samar.
Kesimpulan:Telinga insan merupakan detektor bunyi yang sangat peka. Telinga insan sanggup mendengar bunyi mulai dari intensitas 10 Wm hingga 1 Wm . Intensitas bunyi di bawah 10 Wm tidak terdengar terang sedangkan di atas 1 Wm akan terasa sakit di telinga.
Indera Pendengar Manusia

Dengan indera pendengar, kita sanggup mendengar bunyibunyi yang berbeda. Keanekaragaman bunyi yang berasal dari daerah ibadah sanggup pula kita dengarkan.

Indonesia terdiri atas bermacam-macam agama. Perbedaan yang ada membutuhkan toleransi di antara pemeluknya. Pahamilah teks berikut dan diskusikan isinya dengan temanmu.

Belajar dari Cerita
Pak Burhan selalu memulai aktivitas di kelas dengan membuatkan cerita. Bukan Pak Burhan yang bercerita, tetapi bawah umur di kelas yang bergantian bercerita. Berbagi dongeng selalu ditunggu oleh anak-anak. Semua ingin memperoleh kesempatan bercerita.

Pagi ini, Pak Burhan mengajak bawah umur membuatkan dongeng seputar hari raya. “Sehari sebelum hari Natal, yaitu di tanggal 24 Desember, saya dan keluarga berkumpul di rumah Opa.” ujar Edo. “Di hari itu, Oma niscaya memasak kuliner Istimewa yang jarang dimasaknya di hari lain. Papeda juga menjadi kuliner Istimewa yang terhidang di malam Natal. Kami sekeluarga berkumpul hingga larut malam, dan mengakhiri malam dengan berdoa. “Nah, kalau di hari Natal, pada tanggal 25 Desember, kami sekeluarga pergi beribadah Natal di gereja.

“Wah, ternyata hampir sama ibarat hari raya Idul Fitri ya” ujar Siti.

“Kami pun di hari Idul Fitri selalu berkumpul dan saling memohon maaf dengan kerabat dan saudara sehabis ibadah di Masjid,” tambahnya.

“Iya ya, sama ibarat Edo pada hari Natal, ketika Idul Fitri juga selalu ada kuliner spesial, yaitu ketupat dan opor ayam.” Udin menambahkan komentar Siti.

“Di Bali, menjelang hari raya Galungan seluruh kampung selalu ramai dihiasi oleh penjor atau janur yang tinggi. Kami sekeluarga lebih sering pulang ke Bali menjelang hari raya Galungan semoga sanggup berkumpul dengan sanak saudara di sana. Sebelum merayakan bersama, keluarga melaksanakan aktivitas ibadah di Pura pada pagi hari,” kata Dayu.

“Ah, semua sudah bercerita. Aku juga mau bercerita, Pak. Boleh ya, hari ini banyak yang membuatkan cerita.” pinta Lani. Pak Burhan dan teman-teman sekelas tertawa.

“Tentu saja boleh, Lani. Ayo, kini giliranmu bercerita.” ujar Pak Burhan.

“Nah, kau niscaya belum pernah mendengar dongeng ihwal kebiasaan keluargaku di hari raya Waisak. Sebenarnya sih tidak banyak berbeda. Ibu dan nenekku biasanya juga menciptakan kuliner Istimewa menjelang hari raya Waisak. Saat ini nenekku yang paling tua, jadi semua keluarga akan tiba ke rumahku untuk berkumpul pada hari Waisak. Selain menyediakan makan untuk keluarga, pada hari tersebut biasanya kami pun berbuat kebaikan bagi orang lain yang membutuhkan. Vihara, rumah ibadah kami pun dipenuhi cahaya lilin dari umat yang hadir untuk menjalankan ritual ibadah di sana.” Lani mengakhiri ceritanya.

“Berbagi dongeng memang selalu menyenangkan. Kita sanggup berguru dari banyak cerita, juga berguru dari sobat yang berbeda.” ujar Pak Burhan menutup aktivitas pagi ini.

Berdasarkan dongeng di atas, jawablah pertanyaan berikut.
1. Apakah perbedaan yang dimiliki oleh enam sekawan menghalangi mereka untuk berteman dan bekerja sama? Jelaskan! Merke tetap berteman tanpa terhalangi oleh perbedaan agama mereka.

2. Bagaimana sikapmu kalau kau bermain dengan sobat yang berbeda agama? Bermain dengan sobat yang berbeda agama sebaiknya kita memperlihatkan toleransi untuk menjalankan ibadah sesuai agamanya.

3. Ceritakan pengalamanmu mempunyai sobat yang berbeda agama. Perbedaan apa yang kau ketahui? Bagaimana sikapmu terhadap perbedaan tersebut?

Indonesia terdiri atas banyak sekali macam suku bangsa dengan agama yang berbeda, namun tetap dalam satu wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Perbedaan agama bukan menjadi penghalang untuk tetap menjunjung persatuan dan kesatuan. Sikap saling menghargai dan berafiliasi antar pemeluk agama yang berbeda menjadi modal dasar untuk menjaga keutuhan NKRI

0 Response to "Pembelajaran 1 Tema 1 Subtema 2 Kebersamaan Dalam Keberagaman"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel