Pembelajaran 2 Tema 1 Subtema 3 Lestarikan Binatang Dan Tumbuhan
Sunday, September 30, 2018
Add Comment
Ayo Amati
Perhatikan dua gambar berikut! Jawab pertanyaannya!
1. Apa yang terjadi dengan hutan tersebut? Hutan diubah menjadi kota besar dengan gedung-gedung bertingkat, jalan raya, dan perumahan penduduk. Tidak tampak lagi tanaman hijau.
2. Bagaimana dengan nasib hewan-hewan yang masih hidup di hutan?
Dimana hewan-hewan tersebut akan tinggal kalau hutan telah musnah? Nasib para binatang yang tinggal di hutan sangat buruk. Mereka tidak mempunyai hutan untuk tempat tinggal dan mencari makan, sehingga populasi mereka semakin berkurang dan tidak menutup kemungkinan akan punah.
3. Bagaimana pengaruhnya terhadap kehidupan manusia, kalau seluruh pohon
besar habis dan semua hutan di Bumi punah? Jika seluruh pohon besar habis dan semua hutan di bumi punah, maka tidak ada lagi tanaman yang akan membersihkan pencemaran udara. Udara di Bumi akan sangat kotor, suhu bumi meningkat, dan akan terjadi pemanasan global. Tidak ada lagi binatang sebab mereka tidak mempunyai tempat tinggal dan sumber makanan
Bertambahnya jumlah penduduk dunia dan semakin meningkatnya kepentingan insan mengakibatkan hutan di dunia semakin terancam kelestariannya. Kemudian, apa yang harus dilakukan insan untuk menjaga kelestarian hutan dan binatang di dalamnya?
Tahukah Kamu?
Baca teks berikut dengan teliti!
Ayo, Lestarikan Hewan dan Tumbuhan Langka Indonesia
Indonesia merupakan negara kepulauan yang kaya akan bermacam-macam jenis binatang dan tumbuhan. Setiap pulau di Indonesia mempunyai binatang yang unik dan menjadi ciri khas pulau tersebut. Komodo di kepulauan Nusa Tenggara merupakan salah satu pola binatang langka yang dilindungi oleh dunia Internasional. Pulau Komodo secara resmi diakui sebagai salah satu dari tujuh keajaiban dunia dan menjadi sebuah Taman Nasional yang dikagumi oleh masyarakat dunia.
Taman Nasional banyak terdapat di Indonesia, menyerupai Taman Nasional Tanjung Puting di Kalimantan yang melindungi orang utan. Tujuan dibuatnya Taman Nasional untuk melestarikan binatang dan tanaman yang semakin berkurang keberadaannya.
Bertambahnya jumlah penduduk menjadi penyebab utama berkurangnya hutan tempat hidup hewan-hewan tersebut. Kebutuhan akan perumahan, perkantoran, sentra perbelanjaan dan hiburan, serta pembangunan perindustrian menjadi penyebab menyingkirnya binatang tersebut dari habitat aslinya. Perburuan liar dengan alasan untuk menjadikan binatang tersebut menjadi binatang peliharaan, souvenir, atau pajangan di rumah sehingga menimbulkan binatang tersebut berada di ambang kemusnahan.
Jawab pertanyaan berikut!
1. Sebutkan jenis binatang langka dari setiap pulau di Indonesia! Sumatera: Beruang Madu, Harimau Sumatera, Gajah. Jawa : Badak, Harimau Jawa, Banteng. Kalimantan: Orang Utan. Sulawesi: Anoa, Burung Maleo, Babi Rusa. Papua: Cendrawasih, Kaka Tua, Kus-kus, Walaby.
2. Apa tujuan dibuatnya Taman Nasional?
Tujuan dibuatnya Taman Nasional untuk melestarikan binatang dan tanaman yang semakin berkurang keberadaannya
3. Mengapa hewan-hewan tersebut perlu dilestarikan? Apa keuntungannya bagi kelangsungan hidup rakyat Indonesia?
Manfaat kelestarian binatang bagi kelangsungan hidup rakyat Indonesia, yaitu untuk menjaga keseimbangan ekosistem di Bumi
4. Bagaimana kekerabatan keterkaitan insan dengan binatang dan tanaman serta lingkungan tempat kita hidup?
Hubungan keterkaitan insan dengan binatang dan tanaman serta lingkungan tempat insan hidup
Ayo Membuat Laporan
Carilah info ihwal satu jenis binatang atau tanaman yang menjadi ciri khas di wilayah tempat tinggalmu. Lakukan pemeriksaan untuk mengumpulkan fakta-fakta ihwal hewan/tumbuhan tersebut dan tuliskan dalam bentuk laporan. Tulisanmu harus mencantumkan hal-hal berikut.
- Ciri-ciri khusus dan habitat asli.
- Jumlah populasinya dikala ini.
- Penyebab kelangkaan.
- Langkah-langkah yang dilakukan pemerintah daerah untuk melindungi kelestariannya.
Struktur teks | Kalimat |
---|---|
Penjelasan Umum | Jalak Bali (Leucopsar rothschildi) ialah homogen burung kicau dari suku Sturnidae. Jalak Bali ditemukan pertama kali pada tahun 1910. Nama ilmiah Jalak Bali dinamakan berdasarkan pakar binatang berkebangsaan Inggris, Walter Rothschild , sebagai orang pertama yang mendeskripsikan spesies ini ke dunia pengetahuan pada tahun 1912. Jalak Bali dinilai statusnya sebagai kritis di dalam UNCI Red List serta didaftarkan dalam Cites Appendix I |
Fakta-fakta | Ciri-ciri dan Karakteristik Jalak Bali Jalak bali mempunyai fisik yang amat unik. Ukuran tubuhnya termasuk dalam kategori sedang berkisaran antara 22 hingga 26 cm waktu dewasa. Mempunyai bulu putih di semua tubuhnya, kalau pada ujung ekor serta sayapnya berwarna hitam. Mata berwarna cokelat tua, area di sekitar kelopak mata tidak berbulu dengan berwarna biru tua. Sisi serpihan pipi yang tidak ditumbuhi bulu, mempunyai warna biru cerah serta kaki yang berwarna keabu-abuan. Namun di serpihan belakang kepala ada bulu surai yang berwarna putih. Jalak bali mempunyai kaki berwarna abu-abu dengan 4 jari jemari (1 ke belakang serta 3 ke depan). Paruh runcing dengan panjang antara 2 – 5 cm, dengan wujud yang khas di mana di serpihan atasnya ada peninggian yang memipih tegak. Warna abu-abu agak kehitaman dengan ujung berwarna kuning kecokelat-cokelatan. Sukar membedakan ukuran tubuh burung jalak bali jantan dengan betina, tetapi secara umum yang jantan agak semakin besar serta mempunyai kuncir yang lebih panjang. Jalak bali ialah type burung omnivora. Habitat Asli Jalak Bali merupakan binatang endemik Indonesia dan hanya ditemukan di hutan serpihan barat Pulau Bali. Burung ini juga merupakan satu-satunya spesies endemik Bali dan pada tahun 1991 dinobatkan sebagai lambang fauna Provinsi Bali. Keberadaan binatang endemik ini dilindungi undang-undang. Jalak Bali mempunyai tipe habitat menyerupai di hutan mangrove, hutan pantai, hutan musim, savana. Sebaran Jalak Bali ada di Bubunan Buleleng hingga ke Gilimanuk. Sekarang ini keberadaannya menciut hanya terbatas pada tempat Taman Nasional Bali Barat, tepatnya di Semenanjung Prapat Agung dan Tanjung Gelap Pahlengkong. Penyebab Kelangkaan Kelangkaan Jalak Bali yaitu sebab faktor alamiah menyerupai kualitas habitat, adanya predator, penyakit, satwa pesaing, maupun mati sebab usia tua. Misalnya, setiap demam isu kemarau, keadaan lingkungan Bali Barat tidak nyaman bagi Jalak Bali. Hal ini dikarenakan sumber air menjadi terbatas bahkan kekeringan, serta semak atau padang rumput tempat Jalak Bali mencari serangga mengalami kebakaran. Selain itu sebab penampilannya yang indah dan elok, jalak Bali menjadi salah satu burung yang paling diminati oleh para kolektor dan pemelihara burung. Penangkapan liar mengakibatkan populasi burung ini cepat menyusut dan terancam punah dalam waktu singkat. Peningkatan jumlah penduduk yang semakin pesat pun semakin usang menggusur habitat alami dari burung ini. Saat ini, ruang hunian (home ring) dari Jalak Bali tidak lebih dari 1000 hektar pada 2 lokasi yaitu Teluk Berumbun wilayah Semenanjung Prapat Agung dan Tanjung Gelap wilayah Pahlengkong. Masyarakat yang tinggal di sekitar wilayah taman nasional sering keluar masuk hutan untuk mengambil kayu, buah, daun, bahkan memburu Jalak Bali. Populasi Jalak Bali Dalam sejarah pemantauan populasi curik dialam bebas TNBB (Taman Nasional Bali Barat) semenjak tahun 1980-an, populasi Jalak Bali mengalami angka naik-turun disekitar bilangan belasan ekor. Bahkan sempat mencapai angka dugaan 14 ekor (sensus 1991), kemudian meningkat lagi sekitar tahun 1997, kemudian anjlok lagi hingga hitungan antara 9-10 ekor saja pada sensus 2000. Karena itu, Jalak Bali memperoleh perhatian cukup serius dari pemerintah Republik Indonesia dan Konservasi Internasional. Saat ini diperkirakan jumlah jalak Bali yang ada di Pulau Dewata sekitar 300 ekor. Kepala Seksi Konservasi Wilayah II Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Bali Ida Bagus Made Arnaya, Angka itu berasal dari jumlah burung yang ada di Nusa Penida sekitar 100 ekor. Jumlah tersebut ditambah di beberapa tempat lain, yakni Taman Nasional Bali Barat, Bali Safari and Marine Park, dan Museum Antonio Blanco serta yang dititipkan di kantor pemerintahan Provinsi Bali. Langkah Perlindungan Ada beberapa keputusan ihwal proteksi Jalak Bali antara lain:
|
Kesimpulan | Jalak Bali merupakan binatang endemik Indonesia yang ada di Pulau Bali. Jalak Bali termasuk binatang langka dan dinilai statusnya sebagai kritis di dalam UNCI Red List serta didaftarkan dalam Cites Appendix I. Penyebab kelangkaan Jalak bali selain faktor alam juga sebab faktor insan yang memburu binatang tersebut. Untuk itu diharapkan perjuangan dari pemerintah dan masyarakat supaya Jalak Bali tetap lestari dan tidak mengalami kepunahan. |
Berkreasi menciptakan Poster
Buatlah poster ihwal binatang atau tanaman di daerahmu yang telah kau tuliskan dalam laporanmu. Buat postermu semenarik mungkin, rapi, dan gampang dipahami.
Poster ialah karya seni atau desain grafis yang berisi komposisi gambar dan karakter yang menarik di atas kertas berukuran besar dan berisi pesan–pesan. Poster biasanya ditempel di tembok, di tempat umum, di kendaraan, dan di tempat strategis yang dikunjungi banyak orang dan gampang dibaca.
Perhatikan langkah-langkah dalam menciptakan gambar binatang dan tanaman berikut.
Kamu sanggup menuntaskan poster dan mengampanyekan pada adik-adik kelas pertemuan berikutnya!
0 Response to "Pembelajaran 2 Tema 1 Subtema 3 Lestarikan Binatang Dan Tumbuhan"
Post a Comment