Pembelajaran 6 Tema 8 Subtema 1 Komponen Ekosistem

Kita tentu tahu, bahwa negara kita memang sering mengalami peristiwa alam, alasannya ialah keadaan alamnya. Kamu sering mendengar dan menyaksikan insiden petaka terjadi. Pada dikala itulah dibutuhkan pemberian semua anggota masyarakat untuk menolong sesama warga negara yang tertimpa musibah.

Akan tetapi, insiden saling membantu tidak hanya terjadi pada dikala terjadi peristiwa alam. Dalam kehidupan sehari-hari, setiap warga negara seharusnya saling membantu warga negara yang lain yang memerlukan bantuan. Kegiatan saling membantu telah menjadi budaya bangsa kita melalui cara-cara yang telah diwariskan nenek moyang kita. Salah satu yang diwariskan itu ialah budaya gotong royong.

Tuliskanlah pengalamanmu pada dikala terlibat pada kegiatan bahu-membahu yang ada di sekitar rumahmu! Lalu, tuliskan perilaku dan nilai-nilai apa yang kau kembangkan pada dikala melaksanakan kegiatan bahu-membahu tersebut!

Pengalamanku dalam kegiatan gotong royong
Kegiatan bahu-membahu merupakan kegiatan yang menjadi tradisi di daerahku contohnya dikala mendirikan rumah. Ketika mendirikan rumah seluruh warga akan hadir untuk membantu walau mereka tidak diberi upah tetapi mereka dengan tulus ikut membantu.

Sikap dan nilai-nilai yang dikembangkan dalam kegiatan bahu-membahu yang saya ikuti.
Gotong royong mengandung nilai :
  1. Pertama, Manusia tidak hidup sendiri di dunia ini, tetapi dikelilingi oleh komunitasnya, masyarakatnya dan alam semesta sekitarnya. 
  2. Kedua, Dalam segala aspek kehidupan insan pada hakekatnya tergantung terhadap sesamanya. 
  3. Ketiga, Memelihara hubungan baik dengan sesamanya, terdorong oleh jiwa sama-rata sama-rasa. 
  4. Keempat, Selalu berusaha untuk sedapat mungkin, berbuat sama dan bersama dengan sesamanya.
Ayo Bacalah
Upacara Nyangku, Tradisi Kebanggaan Warga Panjalu
Upacara Nyangku merupakan tradisi masyarakat Panjalu, Ciamis, Jawa Barat. Upacara ini dilakukan untuk menghormati Prabu Sanghyang Borosngora, raja Sunda pertama yang memeluk agama Islam. Upacara ini merupakan wujud ucapan syukur masyarakat setempat atas masuknya aliran Islam yang dibawa raja tersebut. Oleh alasannya ialah itu, tradisi ini diadakan setiap bulan Maulid minggu keempat. Inti dalam ritual ini ialah pembersihan benda-benda pusaka yang dimiliki oleh Kerajaan Panjalu.

Ritual Nyangku diawali dengan berziarah ke makam raja yang dimakamkan di Situ Lengkong, Panjalu, Upacara dilanjutkan dengan pembersihan benda pusaka peninggalan raja ibarat pedang. Rombongan pembawa benda pusaka mengenakan pakaian muslim dan pakaian watak Sunda. Mereka berjalan kaki dari Bumi Alit (rumah penyimpanan benda pusaka) menuju Situ Lengkong. Setelah itu, benda-benda pusaka dibawa ke alun-alun dan disimpan kembali di Bumi Alit. Dengan diiringi musik rebana, para pembawa pusaka menuju panggung utama tempat digelarnya pembersihan benda pusaka. Benda-benda pusaka itu kemudian dibersihkan dengan air yang sudah didoakan.

Tradisi pembersihan benda pusaka dilakukan untuk mengingatkan warga supaya selalu berbuat baik. Setelah pembersihan benda pusaka, warga memperebutkan air bekas pembersihan yang diambil dari sejumlah mata air di Panjalu. Masyarakat meyakini air ini sanggup mendatangkan berkah.

Hingga kini, ritual Nyangku menjadi tradisi dan kebudayaan pujian masyarakat Panjalu. Tradisi ini dimanfaatkan untuk mengenang kebesaran Kerajaan Panjalu pada masa lalu. Upacara Nyangku masih terus dinantikan warga. Mereka ingin ikut menjaga dan melestarikan Nyangku sebagai warisan
adat.

1. Jelaskan nilai-nilai yang ingin dilestarikan oleh masyarakat Panjalu ketika melaksanakan kegiatan watak di atas!
Sebagai tradisi dan budaya, Nyangku merupakan warisan yang meski dijaga dan dilestarikan. Namun sebagai hasil akulturasi dan proses negoisasi budaya dan agama, Nyangku harus dimaknai sebagai nilai-nilai yang sanggup disesuaikan tanpa harus meracuni aqidah tauhid umat.

Upacara Nyangku  selain menghormati leluhur dan menyucikan benda peninggalan kerajaan Panjalu juga untuk mengingatkan kembali masyarakat Panjalu untuk selalu melaksanakan perbuatan baik.

2. Mengapa kegiatan masyarakat yang berafiliasi dengan budaya ibarat upacara Nyangku perlu dilestarikan? Jelaskan!
Upacara watak perlu dilestarikan untuk menghormati nilai-nilai budaya yang ditinggalkan para leluhur. Upacara watak Nyangku mempunyai karakteristik dan keunikan dalam memperkaya khazanah budaya Indonesia. Sudah semestinya setiap generasi penerus bangsa mempelajari upacara tradisional. Manfaat yang diperoleh dari budaya tersebut :
  1. Setiap tahapan prosesi Upacara Nyangku menyimpan pesan moral yang sanggup dihayati oleh setiap orang.
  2. Simbol-simbol yang terkandung dalam setiap tahapan prosesi seharusnya digali lebih dalam memberi makna dalam kehidupan manusia.
3. Tuliskanlah kalimat utama setiap paragraf bacaan di atas !
(1) Upacara watak Nyangku dilakukan untuk menghormati Prabu Sanghyang Borosngora, raja Sunda pertama yang memeluk agama Islam. (2) Ritual Nyangku diawali dengan berziarah ke makam raja, dan dilanjutkan dengan penyucian benda pusaka. (3) Tradisi pembersihan benda pusaka dilakukan untuk mengingatkan warga supaya selalu berbuat baik. (4) Upacara Nyangku perlu dilestarikan sebagai warisan adat.

4. Berdasarkan kalimat utama yang kau temukan, buatlah sebuah syair wacana isi bacaan tersebut!
Upacara Nyangku watak Panjalu
Tuk hormati Sang Prabu
Bentuk syukur dari rakyatmu
Pusaka higienis rakyat bersatu

Ziarah ke Situ Lengkong
Cuci Pusaka berupa pedang
Berjalan kaki para pengiring
Pusaka dibawa ke situ Lengkong

Tradisi Nyangku dari Panjalu
Menjaga supaya rakyat ingat selalu
Budi luhur para pendahulu
Berebut air harapkan pangestu

Nyangku berarti nyangaan laku
Tradisi dari masa yang lalu
Perlu diresapi dan juga ditiru
Agar lestari budaya bangsaku

Ayo Lakukan
Membuat Artikel Sederhana
Kamu tentu masih ingat dengan kegiatan pada pembelajaran 4 wacana menciptakan penelitian sederhana mengenai kegiatan adat, bukan? Berdasarkan catatan hasil penelitianmu, buatlah sebuah artikel sederhana terdiri dari 3 – 4 paragraf. Kembangkanlah isu yang sudah kau dapatkan menjadi artikel yang menarik untuk dibaca. Berilah judul yang menarik supaya pembaca tertarik terhadap artikelmu. Setelah itu, bacakanlah artikelmu di depan kelas!

Upacara Sekaten 
Sekaten atau upacara Sekaten berasal dari kata Syahadatain atau dua kalimat syahadat). Upacara ini diadakan pada setiap tanggal 5 bulan Jawa Mulud (Rabiul Awal tahun Hijriah) di Alun-alun utara Surakarta dan Yogyakarta.Upacara Sekaten diselenggarakan untuk memperingati hari kelahiran (Mulud) Nabi Muhammad SAW.

Acara puncak peringatan Sekaten ini ditandai dengan Grebeg Muludan yang diadakan pada tanggal 12 (persis di hari ulang tahun Nabi Muhammad SAW) mulai jam 08.00 sampai 10.00 WIB. Beberapa perlatan yang dipakai antara lain : Gunungan kakung, Bendera merah putih, Cakra, Bahan perlengkapan dalam gunungan kakung ibarat tebu, cabe, daun pisang, terong, wortel, mentimun, dan masih banyak yang lainnya

Upacara Sekaten ini diikuti oleh Sultan, Abdi Dalem, dan Masyarakat yang hadir. Pakaian khusus yang dikenakan pada dikala melaksanakan kegiatan watak ialah pakaian watak Jawa. yang terdiri dari Blangkon, Surjan, peranakan, beskap, dan lain-lain.

Ayo Bernyanyi
Kali ini kau dan teman-temanmu akan menyanyikan sebuah lagu kawasan yang berasal dari Kalimantan Selatan.

  1. Pelajarilah lagu tersebut dengan saksama.
  2. Carilah birama lagu tersebut dan kenalilah tempo lagunya.
  3. Pilihlah alat musik ritmis yang akan dimainkan untuk mengiringi lagu tersebut.
  4. Pelajari tempo dan ketukan lagu tersebut.
  5. Lalu cobalah memainkan alat musik ritmis sesuai temponya.
  6. Bernyanyilah dengan penuh penghayatan dan perhatikan tempo lagu melalui iringan alat musik ritmis yang kau mainkan.
Setelah berlatih menyanyikan lagu tersebut, lengkapilah tabel di bawah ini. Isilah setiap kolom dengan alat musik ritmis yang kau ketahui dan tuliskanlah cara memainkannya.

No.NamaCara Memainkannya
1.TamborinTamborin merupakan salah satu alat musik ritmis yang dipakai untuk mengiringi
lagu-lagu yang berirama riang. Tamborin berbentuk berupa lingkaran logam yang pada sisi-sisinya terdapat bulatan-bulatan logam tipis yang dipasang rangkap. Tamborin ada juga yang menggunakan kulit. Tamborin mempunyai beberapa simbal atau kerincingan logam kecil di sekeliling bingkainya yang akan mengeluarkan bunyi bergemerincing kalau alat musik ini digoyangkan.
2.RebanaRebana ialah gendang berbentuk bulat dan pipih. Memiliki bingkai berbentuk lingkaran dari kayu yang dibubut dengan salah satu sisi untuk ditepuk berlapis kulit kambing. Kesenian di Malaysia, Brunei, Indonesia dan Singapura yang sering menggunakan rebana ialah musik irama padang pasir, misalnya, gambus, kasidah dan hadroh. Cara memainkan rebana dipukul-pukul dengan telapak tangan.
3.DrumDrum termasuk kelompok alat musik pukul yang terdiri dari kulit yang direntangkan dan dipukul dengan tangan atau sebuah batang. Selain kulit, drum juga dipakai dari materi lain, contohnya plastik. Drum terdapat di seluruh dunia dan mempunyai banyak jenis, contohnya kendang, timpani, dan lain-lain. Dalam musik pop orang yang memainkan drum set disebut "drummer".
4.KastanyetKastanyet merupakan alat musik yang terdiri atas sepasang kepingan gading atau kayu keras yang cekung yang digesek-gesekkan dengan (ibu) jari untuk mengiringi irama tari-tarian Spanyol. Kastanyet dimainkan dengan cara meletakkannya di tangan kiri kemudian ajun menepuk tangan kiri yang memegang kastanyet.
5.TriangleTriangle merupakan alat musik dengan penampilan yang sangat sederhana berbentuk segitiga masuk dalam kategori perkusi idiofoni yang berarti menghasilkan bunyi dari getaran seluruh tubuh instrument tersebut. Triangle merupakan alat musik dari materi besi logam berbentuk segitiga. Cara memainkannya ialah tangan kiri memegang gantungan tali, sedangkan ajun memukul dengan batang pemukul dari besi.
6.Simbal tanganSimbal merupakan alat musik yang telah dimainkan semenjak zaman kuno, alat musik ini dimainkan dengan memukul. Simbal terdiri atas sepasang lempengan logam berbentuk lingkaran. Bagian tengah menonjol. Cara memainkannya kedua lempengan diadu atau digesekkan. Contoh simbal tangan dipakai pada Marching Band, simbal marching grup band biasanya terdiri atas dua keping yang terpasang pada kedua tangan pemainnya.
7.KendangKendhang, atau gendang ialah instrumen dalam gamelan Jawa Tengah yang salah satu fungsi utamanya mengatur irama. Kendang dibunyikan dengan tangan. Jenis kendang yang kecil disebut ketipung, yang menengah disebut kendang ciblon/kebar. Pasangan ketipung ada satu lagi berjulukan kendang gedhe biasa disebut kendang kalih.
8.TimpaniTimpani merupakan alat musik tak bernada yang dipukul dengan alat. Stik atau mallet timpani berbahan dasar kayu berdiameter kurang-lebih 2 cm. ujungnya berbalut bola kapas yang biasanya terbuat dari bulu biri-biri Eropa yang sangat lembut. Tabung timpani yang berbentuk ibarat mangkuk itu biasanya terbuat dari materi kuningan atau fiber. Timpani biasanya hanya dimainkan beberapa kali saja.
9.TifaTifa merupakan alat musik orisinil Papua. Bentuknya bekerjsama hampir ibarat dengan Gendang, baik cara memukul maupun materi yang terbuat dari kayu dan kulit hewan. Bedanya Tifa mempunyai bentuk yang memanjang dan sedikit ramping dibagian tengah dibandingkan dengan Gendang yang mempunyai bentuk yang cenderung membesar di bab tegahnya. Alat Musik ini dimainkan dengan cara berdiri.
10.MarakasAlat musik marakas mungkin sangat identik dengan suasana pantai dan angin bahari yang segar. Marakas merupakan Alat Musik Ritmis Tradisional yang menghasilkan bunyi rincik yang semarak. Marakas diisi dengan butiran kecil yang menghasilkan bunyi apabila digoyangkan. Marakas termasuk dalam jenis perkusi idiophones atau autophones dan juga merupakan salah satu bab penting dari musik Cuba, Salsa, Rumba, Charanga dan Trova Ensemble.
11.KongaKonga terbuat dari kayu hampir sama dengan gendang dan bentuknya lebih panjang mempunyai keunikan tersendiri dalam bentuknya. Permukaanya menggunakan kulit binatang untuk menghasikan bunyi khas. Konga diletakan pada penyangga besi untuk gantungannya bertujuan supaya pusisi tetap seimbang dikala dimainkan. Teknik memaikannya alat musik konga dengan cara memukul dengan kedua tangan tanpa ada menggunakan alat bantu

0 Response to "Pembelajaran 6 Tema 8 Subtema 1 Komponen Ekosistem"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel