Pembelajaran 5 Tema 7 Subtema 2 Peninggalan Kerajaan Islam Di Indonesia

Masih ingatkah kau gerakan perilaku tegak dan perilaku pasang? Sikap berdiri tegak dilakukan dengan cara tubuh tegak lurus, pandangan ke depan, tumit rapat, telapak kaki membuat sudut 90 derajat. Pengertian perilaku pasang yakni suatu siaga untuk melaksanakan pembelaan atau serangan yang berpola dan dilakukan pada awal serta tamat ari rangkaian gerak, perilaku pasang mempunyai unsur-unsur perilaku kuda-kuda, perilaku tubuh, perilaku lengan dan tangan. Sikap pasang merupakan perilaku yang penting dalam penyajian seni dan pertandingan pencak silat olahraga.

Hari telah sore, Beni dan Udin pun kembali bertemu di halaman masjid. Mereka akan berlatih perilaku kuda-kuda. Kali ini kak Ivan yang akan melatih mereka.

Ayo Berlatih
Sikap kuda-kuda merupakan posisi referensi tertentu sebagai dasar untuk melaksanakan perilaku dan gerakan serangan.

Ayo Diskusikan
Diskusikan bersama kelompokmu wacana hal-hal berikut.
1. Jenis-jenis perilaku kuda-kuda dan cara melakukannya.
Kuda-kuda yakni suatu posisi dimana kaki menapak untuk memperkuat posisi tubuh, biar tidak gampang dijatuhkan oleh lawan, disamping itu kuda-kuda juga sangat penting untuk menahan dorongan dari lawan dan menjadi dasar titik tolak serangan. Sikap berdiri kuda-kuda terdiri:
  1. Kuda-Kuda Depan. Kuda-kuda depan dibuat dengan posisi kaki didepan ditekuk dan kaki belakang lurus, telapak kaki belakang serong ke arah luar, berat tubuh ditumpukan pada kaki depan, tubuh tegap dan pandangan kedepan.
  2. Kuda-Kuda Belakang. Berat tubuh kuda-kuda belakang di bentuk dengan bertumpu pada kaki belakang. Tumit yang digunakan sebagai referensi tegak dengan panggul, tubuh agak condong ke depan, kaki depan di injit dengan, menapak dengan tumit atau ujung kaki.
  3. Kuda-Kuda Tengah Dibentuk dengan kedua kaki ditekukan dengan titik berat tubuh berada ditengah.
  4. Kuda-kuda samping.Kuda-kuda ini dilakukan dengan cara 1 kaki ditekuk dan kaki yang lain lurus ke samping, berat tubuh pada kaki yang ditekuk, pundak sejajar atau segaris dengan kaki.
  5. Kuda-Kuda Silang Depan. Kuda-kuda silang dibuat dengan menginjakkan 1 kaki ke depan atau kebelakang kaki yang lain, berat tubuh ditumpukan pada 1 kaki, kaki yang lain ringan sentuhan dengan ibu atau ujung jari kaki.
  6. Kuda-Kuda Silang Belakang. Kuda-kuda silang belakang yaitu kuda-kuda dengan salah satu kaki berada di belakang dengan keadaan menyilang dan kaki di tumpukan ke belakang,badan tetap lurus biar tidak jatuh ketika melaksanakan gerakan tersebut.

2. Manfaat perilaku kuda-kuda dalam bela diri.
Manfaat perilaku kuda-kuda dalam beladiri yakni biar tidak gampang dijatuhkan oleh lawan, disamping itu kuda-kuda juga sangat penting untuk menahan dorongan dari lawan dan menjadi dasar titik tolak serangan.

3. Hal-hal yang perlu dilatih biar sanggup melaksanakan perilaku kuda-kuda dengan baik dan benar.
Hal yang perlu dilatih yakni keseimbangan tubuh, posisi dan perilaku kuda kuda yang benar dan kekuatan otot paha.

Kak Ivan akan mengajak Beni dan Udin membantunya membuat kaligrafi.
Apakah yang kau ketahui wacana kaligrafi?
Kaligrafi yakni seni menulis indah. Seni kaligrafi berkembang pada zaman kebudayaan madya.
1. Kaligrafi Dewa Ganesha di Cirebon.
2. Kaligrafi pada Makam Sunan Malik Al Saleh.
3. Kaligrafi pada makam Maulana Malik Ibrahim.

Adakah peninggalan kerajaan-kerajaan Islam di daerahmu yang berupa kaligrafi? Sebutkan!

Ayo Bacalah
Kaligrafi, Peninggalan Masa Kerajaan-Kerajaan Islam di Indonesia Kaligrafi yakni seni menulis indah. Seni kaligrafi berkembang pada zaman kebudayaan madya. Kaligrafi berwujud goresan pena indah yang merupakan komposisi huruf-huruf Arab yang biasanya merupakan rangkaian ayat-ayat suci dalam Al-quran. Rangkaian tersebut disusun sedemikian rupa sehingga membentuk suatu gambar atau gesekan yang indah.

Kaligrafi biasanya dipahatkan pada dinding masjid, kerikil nisan, gapura, keraton, menyerupai pada di Keraton Kasepuhan dan Kanoman di Cirebon. Adapun peninggalan berupa kaligrafi lainnya antara lain sebagai berikut.
1. Kaligrafi Dewa Ganesha di Cirebon.
2. Kaligrafi pada Makam Sunan Malik Al Saleh.
3. Kaligrafi pada makam Maulanan Malik Ibrahim.

Ayo Temukan
Temukan dan ceritakan salah satu peninggalan kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia yang berupa kaligrafi.
1. Kaligrafi Dewa Ganesha di Cirebon.
Kaligrafi Dewa Ganesha di Cirebon bebentuk lukisan pada kaca. Sebelum lukisan beling dikenal di Cirebon, masyarakat Cirebon menggunakan media kayu, kulit, maupun kain. Ketika beling mulai dipakai, tema yang banyak muncul yakni tema-tema wayang dengan kaligrafi Islam dengan impian bisa memberikan nilai-nilai Islami kepada masyarakat melalui simbol-simbol pewayangan.

Lukisan beling sendiri mengandung banyak sekali filosofis-filosofis yang menyangkut religi dan kepercayaan, fungsi sebagai azimat pun masih dipercaya di beberapa kalangan masyarakat Cirebon. Sebagai teladan yakni lukisan beling dengan obyek Ganesha, dipercaya sebagai penolak bala dan biasanya dipasang di kepingan depan rumah. Gambar dua gajah yang satu membawa pedang dan satunya lagi membawa gada.

2. Kaligrafi pada Makam Sunan Malik Al Saleh.
Malik al-Salih merupakan pendiri kerajaan Islam pertama di nusantara, yaitu Samudera Pasai pada tahun 1267. Selain dikenal sebagai pendiri dan raja pertama dari Kesultanan Samudera Pasai, Malik al-Saleh juga merupakan tokoh penyebar agama Islam di wilayah nusantara dan Asia Tenggara pada kurun ke-13 M.

Kaligrafi yang ditemui pada makam-makam Aceh Darussalam kurun ke-14 hingga kurun ke-18 dituliskan dalam 5 jenis kaligrafi; Naskhi, Tsuluts, Thuluts, Kufi, Figural. dan Samar. Perkembangan kaligrafi di Nusantara, khususnya di Aceh telah mendapat efek yang besar dari luar. Banyaknya ditemukan kaligrafi Tsulust pada makam-makam didiga besar lengan berkuasa dipengaruhi oleh kalegrafi Islam dari Turki, India, dan Persia

3. Kaligrafi pada makam Maulanan Malik Ibrahim.
Sunan Gresik atau Maulana Malik Ibrahim yakni nama salah seorang Walisongo, yang dianggap yang pertama kali membuatkan agama Islam di tanah Jawa. Dalam rangka mempersiapkan kader untuk melanjutkan usaha menegakkan ajaran-ajaran Islam,

Syeh Maulana Malik Ibrahim wafat tahun 1419. Makamnya sekarang terdapat di desa Gapura, Gresik, Jawa Timur. Inskripsi dalam bahasa Arab yang tertulis pada makamnya yakni sebagai berikut:
“Ini yakni makam almarhum seorang yang sanggup dibutuhkan mendapat pengampunan Allah dan yang mengharapkan kepada rahmat Tuhannya Yang Maha Luhur, guru para pangeran dan sebagai tongkat sekalian para sultan dan wazir, siraman bagi kaum fakir dan miskin. Yang berbahagia dan syahid penguasa dan urusan agama: Malik Ibrahim yang populer dengan kebaikannya. Semoga Allah melimpahkan rahmat dan ridha-Nya dan semoga menempatkannya di surga. Ia wafat pada hari Senin 12 Rabi'ul Awwal 822 Hijriah"

Kamu sudah membaca dan memahami bacaan wacana kaligrafi di atas dalam bahasa Indonesia. Sekarang ceritakan kembali bacaan di atas dengan menggunakan bahasa daerahmu.

Agar lebih mudah, tuliskan istilah-istilah penting pada bacaan di atas, kemudian artikan ke dalam bahasa daerahmu.

Tahukah Kamu?
Speaker dan mikrofon merupakan teladan peralatan sehari-hari yang menggunakan magnet. Coba temukan penggunaan magnet dalam speaker dan mikropon.

  1. Speaker terdiri dari beberapa komponen utama yaitu corong, magnet permanen, kumparan bunyi dan juga kerangka speaker. Untuk menterjemahkan sinyal listrik menjadi suara, Speaker mempunyai komponen Elektromagnetik yang terdiri dari Kumparan yang disebut dengan kumparan bunyi untuk membangkitkan medan magnet dan berinteraksi dengan magnet permanen sehingga menggerakan corong speaker maju dan mundur. 
  2. Pada mikropone ketika kita berbicara, bunyi kita akan membentuk gelombang bunyi dan menuju ke Microphone. Dalam Microphone, Gelombang bunyi tersebut akan menabrak diafragma yang terdiri dari membran plastik yang sangat tipis. Diafragma akan bergetar sesuai dengan gelombang bunyi yang diterimanya. Sebuah kumparan bunyi yang terdapat di kepingan belakang diafragma akan ikut bergetar. Sebuah magnet kecil yang permanen akan membuat medan magnet  seiring dengan gerakan kumparan. Gerakan kumparan bunyi di medan magnet ini akan menimbulkan sinyal listrik. Sinyal sistrik yang dihasilkan tersebut kemudian mengalir ke amplifier atau alat perekam suara.

0 Response to "Pembelajaran 5 Tema 7 Subtema 2 Peninggalan Kerajaan Islam Di Indonesia"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel