Pembelajaran 6 Tema 7 Subtema 2 Peninggalan Kerajaan Islam Di Indonesia

Masih ingatkah kau salah satu peninggalan Sunan Bonang? Ya, Salah satunya tembang atau lagu yang berjudul Tombo Ati. Bisakah kau menyanyikannya?

Sunan Bonang yaitu salah satu Wali Sanga. Dia lahir pada 1465, dengan nama Raden Maulana Makdum Ibrahim. Sunan Bonang yaitu putra dari Sunan Ampel. Sunan Bonang wafat pada tahun 1525 M, dan dikala ini makam aslinya berada di Desa Bonang, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.

Banyak peninggalan yang telah diwariskan oleh Sunan Bonang kepada murid dan penerusnya, bahkan masih bertahan hingga kini antara lain, suluk dan tembang. Dia juga menggubah tembang Tombo Ati (Obat Hati) yang kini masih sering dinyanyikan orang.
Tombo Ati
Tombo ati iku limo perkarane
Kaping pisan moco Alquran lan maknane
Kaping pindo sholat wengi lakonono
Kaping telu wong kang sholeh kumpulono
Kaping papat kudu weteng ingkang luwe
Kaping limo dzikir wengi ingkang suwe
Lagu Tombo Ati di atas, dalam bahasa Indonesia sanggup di tuliskan artinya sebagai berikut.
Lima resep ampuh sebagai pelipur hati kita supaya selalu erat dengan Tuhan.
1. Membaca Al-quran (kitab suci) dan maknanya.
2. Melakukan atau mendirikan salat malam.
3. Berteman dengan orang-orang yang saleh.
4. Memperbanyak puasa.
5. Melakukan dzikir malam yang lama.

Ayo Bernyanyi
  1. Nyanyikan lagu Tombo Ati di atas. Jika kau kesulitan menyanyikan lagu tersebut, mintalah pinjaman kepada guru, orang tua, atau orang yang kau anggap sanggup menyanyikan lagu Tombo Ati untuk mengajarimu. Setelah kau sanggup menyanyikan lagu Tombo Ati, nyanyikanlah di depan guru dan teman-temanmu.
  2. Rasakan dan resapilah lirik lagu Tombo Ati. Pelajaran apa yang sanggup kau ambil dari lirik lagu Tombo Ati?
  3. Adakah hubungannya antara isi lirik dalam lagu Tombo Ati dengan perkembangan fatwa Islam pada masa kerajaan-kerajaan Islam?
Ayo Ceritakan
Lagu Tombo Ati di atas disajikan dalam bahasa Jawa. Gubahlah lagu tersebut ke dalam bahasa daerahmu. Tuliskan gubahanmu tersebut pada kolom berikut! Setelah kau gubah ke dalam bahasa daerahmu, nyanyikan hasil gubahanmu tersebut di hadapan guru dan teman-temanmu.
Ubar Hate

Ubar hate aya lima perkarana
Nu kahiji maos Alquran sakmananya
Nu kadua shalat wengi dijalankeun
Nu katilu kempal sareng jalmi shaleh
Nu kaopat diseerkeuna puasa
Nu kalima dzikir wengi dipanjangkeun
Salah sahijina saha wae enggeus ngajalankeun
Mugi-mugi Gusti Alah nyumponan
Tahukah Kamu?
Lagu merupakan salah satu bentuk kesenian hasil dari sebuah peradaban budaya. Kesenian selalu berkembang mengikuti perkembangan dan perubahan peradaban budaya masyarakat. Coba perhatikan Lini Masa, perubahan kesenian dari masa ke masa berikut ini.

  1. Pada masa kerajaan-kerajaan Islam, kesenian digunakan sebagai media untuk pengumpul massa dalam rangka membuatkan fatwa agama Islam. Misalnya, Sunan Kalijaga yang menyisipkan fatwa Islam ke dalam dongeng wayang, lagu Tombo Ati, upacara sekaten, dan sebagainya
  2. Pada masa penjajahan, kesenian banyak terpengaruh oleh budaya kolonial atau penjajah. Contohnya Musik Keroncong, yang awalnya diperkenalkan Portugis pada era 16. Musik ini kemudian dikembangkan oleh orang Indonesia dan menjadi musik khas masyarakat Indonesia.
Bersama temanmu buatlah Lini Masa mengenai kesenian masyarakat Indonesia semenjak masa kerajaan-kerajaan Islam, masa penjajahan dan masa kebangsaan, hingga masa sekarang. Kamu sanggup menentukan satu di antara aspek-aspek berikut.
1. Seni Rupa
2. Seni Pertunjukan
3. Seni Musik
4. Seni tari
Kemudian, ceritakan hasilnya secara ekspresi di hadapan guru dan teman-temanmu.
No.MasaKondisi
1.Masa Kerajaan IslamSeni Rupa : Periode Kerajaan Islam banyak meninggalkan seni bangunan menyerupai masjid dan makam, bangunan keraton, kaligrafi, dan ragam hias bercirikan khas Islam. Pada masa kerajaan-kerajaan Islam, seni rupa digunakan sebagai media akulturasi budaya Islam dengan budaya Hindu dan Budha.
Seni Pertunjukan : Pada masa kerajaan Islam seni pertumbuhan seni pertunjukan tidak terganggu. Bahkan seringkali seni tari dan gamelan digunakan alat daya tarik untuk mengumpulkan orang-orang semoga mau mendengarkan khotbah-khotbah wacana fatwa agama Islam. Perkembangan seni tari di Jawa Tengah pada Zaman ini nampak lebih pesat dalam masa pemerintahan Sultan agung sebagai raja Mataram Islam. Selain itu Sunan Kalijaga, yang juga memakai seni pertunjukkan wayang untuk membuatkan agama Islam.
Seni Musik : Pada masa kerajaan-kerajaan Islam, kesenian digunakan sebagai media untuk pengumpul massa dalam rangka membuatkan fatwa agama Islam. Misalnya, Sunan Kalijaga yang menyisipkan fatwa Islam ke dalam dongeng wayang, lagu Tombo Ati, upacara sekaten, dan sebagainya.
Seni Tari : Pengaruh agama Islam yang membawa seni tari lebih berkembang lantaran digunakan sebagai media penyebaran agama Islam terutama di kerajaan Mataram, Kesultanan Cirebon dan Kerajaan Demak. Pada zaman ini juga muncul beberapa topeng antara lain panji kasatriyan, candra kirana, handoyo, raton, klano, denowo, tembem, pentul dan lain sebagainya.
2.Masa PenjajahanSeni Rupa : Pada masa penjajahan, seni rupa terutama seni bangunan terkait dengan seni yang berkembang di Eropa. Hasil seni masa penjajahan antara lain benteng, istana, gereja dan rumah. Contoh benteng yang dibangun pada masa penjajahan antara lain benteng Vredeburg, dan Vestenburg.
Seni Pertunjukan : Pada zaman penjajahan, Indonesia dijejali dengan banyak sekali jenis tari klasik, pada umumnya berasal dari Jawa dan Bali lantaran mendapat pengayoman yang baik dari istana, bahkan para senimannya dihidupi oleh para raja untuk memelihara dan mengembangkannya. Masa imbas barat ditandainya dengan masuknya musik nasional, dan sandiwara. Dari Cina berupa alat musik cina (gambang krromong) dan tarian yang disebut Barongsai dan Rebana (alat musik) dari Arab.
Seni Musik : Pada masa penjajahan, kesenian banyak terpengaruh oleh budaya kolonial atau penjajah. Contohnya Musik Keroncong, yang awalnya diperkenalkan Portugis pada era 16. Musik ini kemudian dikembangkan oleh orang Indonesia dan menjadi musik khas masyarakat Indonesia.
Seni Tari : Pada zaman penjajahan, tari-tarian mengalami kesuraman alasannya yaitu berada dalam suasana peperangan dan penjajahan. Namun untuk mengangkat semangat kepahlawanan jawaban penjajahan muncul jenis tari Pejuang, Prajuritan, Bondoyudo, dan Prawiroguna.
3.Masa KebangsaanSeni Rupa : Pada masa pergerakan nasional yaitu Bangkitnya kesadaran nasional yang dipelopori oleh Boedi Oetomo pada Tahun 1908. Seniman S. Sudjojono, Surono, Abd. Salam, Agus Djajasumita mendirikan PERSAGI (Persatuan Ahli Gambar Indonesia). PERSAGI berupaya mencari dan menggali nilai-nilai yang mencerminkan kepribadian Indonesia yang sebenarnya.
Seni Pertunjukan : Pada masa pergerakan nasional mempunyai dampak baik terhadap perkembangan seni tari. Hal ini terbukti dari banyak sekali tari yang hanya dinikmati kaum darah biru di Istana kemudian disebarluaskan ke kalangan masyarakat luas.
Seni Musik : Pada masa pergerakan nasional kesenian berfungsi sebagai alat pemersatu bangsa. Seperti yang terjadi pada insiden Sumpah Pemuda. Selain mengucapkan sumpah, pada dikala itu diperkenalkan “Lagu Kebangsaan Indonesia Raya” yang diciptakan oleh Wage Rudolf Supratman dan pengibaran bendera “Pusaka” Sang Merah Putih. Dengan lagu Indonesia Raya tersebut menawarkan bahwa bangsa Indonesia bersatu.
Seni Tari :Pada masa Pergerakan Nasional tidak lepas dari semangat juang para senimannya. Contohnya tari Jawa gaya Yogyakarta, tari tersebut mempunyai disiplin yang ketat, gerak-gerak yang tegas, pandangan yang tajam dan lugas. Kemudian muncul perkumpulan-perkumpulan tari sebagai sarana pertumbuhan dan perkembangan tari, menyerupai perkumpulan Kridha Beksa Wirama di Yogyakarta.
4.Masa SekarangSeni Rupa :Pada masa kini seni rupa berubah menjadi 2 cabang utama, yaitu seni pakai dan seni murni. Seni pakai yaitu jenis seni yang diciptakan untuk menghias atau memperindah benda-benda pakai mulai dari hiasan pada benda-benda pakai sehari-hari, peralatan makan dan minum, kendaraan, hiasan taman, hotel, istana, gedung-gedung, patung-patung hiasan jalan, pakaian serta senjata dan benda-benda pakai lainnya. Seni murni yaitu seni rupa yang diciptakan untuk memenuhi kebutuhan ekspresi tanpa ada titipan kebutuhan lainnya menyerupai lukisan, kria, dan patung yang berfungsi sebagai ekspresi si seniman
Seni Pertunjukan : Secara garis besar seni pertunjukan berkembang pesat lantaran seni pertunjukan menjadi cabang ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri. Dalam pendidikan unsur-unsur barat mulai masuk dalam tari dengan menerapkan banyak sekali komposisi dan level gerak, diasuh oleh para seniman-seniman yang berpendidikan seni.
Seni Musik : Pada masa kini seni musik biasanya digunakan untuk hiburan. Selain itu kesenian juga mempunyai fungsi pengungkapan emosional. Lagu berfungsi sebagai suatu media bagi seseorang untuk mengungkapkan perasaan atau emosinya. Misalnya dengan kata lain bernyanyi kita sanggup mengungkapkan perasaan atau emosi kita.
Seni Tari : Pada masa kini  perkembangan seni tari kembali mulai difungsikan, yaitu untuk upacara keagamaan dan untuk hiburan. Pada masa kini banyak sanggar-sanggar atau organisasi pencinta tari traditional menciptakan gerakan kreasi dengan tema tarian yang sama, tidak menghilangkan dongeng atau makna yang ada di tarian tersebut hanya saja untuk menarik penonton supaya terlihat menarik lagi dan lebih banyak kreasi yang terlihat.

Ayo Ceritakan
Kisah Terjadinya Jakarta
Pada zaman Karajaan Hindu Pajajaran, kawasan Jakarta berjulukan Sunda Kelapa. Sunda Kelapa yaitu kota pelabuhan. Banyak pedagang dari Palembang, Makassar, Madura, dan Demak singgah untuk mengirim barang-barang ke banyak sekali kawasan dan negara.

Keramaian pelabuhan Sunda Kelapa tersebut menarik perhatian Portugis. Mereka mulai menduduki Sunda Kelapa pada tanggal 21 Agustus 1522. Mereka menciptakan benteng dan ingin menguasai Sunda Kelapa. Pada masa ini, Portugis kemudian diserang oleh Kerajaan Demak yang dipimpin oleh Fatahillah. Fatahillah bekerjsama berasal dari Kerajaan Samudra Pasai, di Aceh. Dia gres kembali dari Mekkah untuk memperdalam agama Islam. Sesampai di tanah air, beliau sangat sedih tanah airnya diduduki oleh Portugis.

Keinginannya untuk mengusir Portugis semakin kuat. Namun, ia tidak eksklusif menyerang Portugis di Sunda Kelapa. Awalnya beliau pergi ke Banten dan membuatkan agama Islam di sana. Kemudian, beliau pindah ke Demak. Kedudukan Fatahillah makin kuat. Akhirnya pada tanggal 22 Juni 1527, ia memimpin pasukan Demak menyerbu Portugis di Sunda Kelapa.

Dengan gagah berani dan pantang menyerah, Pasukan Demak hasilnya berhasil mengalahkan Portugis. Portugis pun meninggalkan Sunda Kelapa dan Fatahillah berkuasa. Sejak dikala itu, Sunda Kelapa diubah menjadi Jayakarta. Nama itu digunakan untuk mengenang kemenangan pasukan Demak melawan Portugis dan tanggal 22 Juni ditetapkan sebagai hari jadi Jakarta.

Pada masa penjajahan Belanda, Jayakarta berganti nama menjadi Batavia. Sejak era ke-20, Batavia menjadi sentra kekuasaan Belanda. Namun, Batavia pada tanggal 9 Maret 1942 berhasil dikuasai oleh Jepang. Sejak dikala itu nama Batavia menjadi Jakarta hingga kini ini.

Ceritakan perubahan nama Jakarta dari waktu ke waktu pada kolom berikut.

Ayo Bekerja Sama
Bersama temanmu buatlah kliping mengenai tokoh-tokoh pada masa kerajaan-kerajaan
Islam di Indonesia. Akhirnya pekerjaan menciptakan Kaligrafi selesai. Kak Ivan, Beni, dan Udin pun puas.

0 Response to "Pembelajaran 6 Tema 7 Subtema 2 Peninggalan Kerajaan Islam Di Indonesia"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel