Pembelajaran 2 Tema 6 Subtema 1 Temanku Sahabatku

Gagasan pokok ialah pokok dilema yang mendasari dongeng atau kata-kata kunci yang terdapat dalam kalimat utama. Gagasan pokok merupakan gagasan yang menjiwai paragraf. Gagasan pokok
sanggup gampang ditemukan dengan menjawab pertanyaan “Paragraf tersebut membahas mengenai apa?”, tanggapan pertanyaan tersebut merupakan gagasan pokok.

Pak Guru senang mengamati sikap siswa-siswinya yang bersahabat. Terkadang, Pak Guru memperhatikan mereka dikala bermain dan berguru bersama, sambil tersenyum. Hari ini Pak Guru mengirimkan sebuah surat untuk Edo. Berikut isi surat Pak Guru.
Depok, Sabtu, 15 November 2014
Muridku tersayang Edo
Jalan Puspa Indah No.31
Jakarta

Edo muridku,
Bapak sungguh senang melihat sikapmu terhadap teman-teman. Kamu selalu berbuat baik kepada mereka. Bapak menyaksikan sendiri dikala kau menolong Udin. Saat itu Udin terluka sebab terjatuh dari sepeda. Tanpa banyak bicara, kau menolongnya. Memapahnya hingga ke rumah. Walaupun rumah kalian berbeda arah.

Begitu pula dikala Dayu sakit. Kamu tiba ke rumahnya sepulang sekolah. Bapak sungguh gembira mempunyai murid sepertimu.

Tetaplah membuatkan kasih sayang. Karena sesama insan harus saling menyayangi.

Gurumu
Pak Tono

Memapah: menolong orang berjalan dengan menyangga tangan orang itu.
Arah: tujuan

Berilah tanda bundar (O) pada tanggapan yang sesuai dengan surat dan tanda (X) pada tanggapan
yang tidak sesuai dengan isi surat.
No.TanggapanOX
1.Pak Guru senang melihat sikap Edo terhadap teman-teman.O-
2.Pak Guru kasihan terhadap Edo.-X
3.Pak Guru gembira mempunyai murid mirip Edo.O-
4.Pak Guru sedih melihat Edo.-X
5.Pak Guru murka melihat Edo.-X

Ayo Lakukan
Tulislah gagasan pokok yang terdapat pada surat Pak Guru untuk Edo dengan rapi pada daerah yang tersedia.
Pak Tono senang melihat sikap Edo

Ayo Amati
Edo dekat dengan Udin, Lani, Dayu, Siti, dan Beni. Mereka saling menyayangi. Hal ini sesuai dengan Pancasila sila kedua, yaitu Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Berilah tanda centang (√) pada gambar-gambar sikap yang menawarkan sikap dekat sesuai dengan Pancasila sila kedua.

Contoh-contoh pengamalan sila kedua. Sebagai tumpuan guru, berikut ini merupakan butir-butir Pancasila sila kedua:
  1. Mengakui dan memperlakukan insan sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai Makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
  2. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap insan tanpa membeda- bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit, dan sebagainya.
  3. Mengembangkan sikap saling menyayangi sesama manusia.
  4. Mengembangkan sikap empati dan tepo selira.
  5. Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
  6. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
  7. Gemar melaksanakan kegiatan kemanusiaan.
  8. Berani membela kebenaran dan keadilan.
  9. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai potongan dari seluruh umat manusia.
  10. Mengembangkan sikap hormat-menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain.

Ayo Certitakan
Apakah kau punya sahabat? Bagaimana sikapmu terhadap sahabatmu? Bagaimana sikapnya terhadapmu? Apakah sikap-sikap yang kalian lakukan sesuai dengan Pancasila sila kedua? Ceritakan pengalamanmu!
Aku mempunyai sahabat berjulukan Dodi. Kami tinggal di kompleks yang sama. Setiap pagi Dodi selalu mampir ke rumahku untuk berangkat ke sekolah bersama-sama. Kami berdua satu kelas yaitu di kelas III. Setiap ada pekerjaan rumah Dodi tiba ke rumahku untuk mengerjakan PR besama-sama. Kadang-kadang saya yang tiba ke rumah Dodi untuk berguru bersama. Kami saling menyayangi dan saling menghargai satu sama yang lain.

Ayo Lakukan
Edo, Dayu, Udin, Lani, Siti, dan Beni senang bermain lomba lari. Dalam permainan ini, orang yang berhasil mencapai garis final lebih dulu ialah pemenangnya. Permainan ini melatih daya tahan otot dan kecepatan. Dalam berlari kita harus menjaga keseimbangan tubuh biar tidak jatuh. Gambar di bawah ini menawarkan cara berlari yang benar

Pada gerak lari cepat (sprint) menurut sistematika aneka macam bentuk gerakan kaki dari yang gampang ke yang sukar. Pembelajaran ini dipakai untuk memperbaiki koordinasi dan teknik lari sprint. Metode yang sanggup diterima untuk mengembangkan teknik sprint ialah berlatih potongan demi potongan secara benar dan secara perlahan dalam masa latihan secara formal. Segera tingkatkan kecepatan berlari sehabis melaksanakan gearakan dengan irama yang benar. Anda harus melaksanakan latihan ini dengan sungguh-sungguh. Jarak yang diajurkan ialah 10 hingga 15 meter dengan 2 hingga 3 kali pengulangan. Anda boleh berjalan ketika kembali ke daerah semula.

Lari Cepat (Sprint)

1. Sikap awal gerak lari cepat (sprint)
Usahakan posisi tubuh agak condong ke depan, pandangan lurus kedepan, siku ditekuk, kepalkan telapak tangan dan setelah mendengar instruksi contohnya lakukan sikap gerakan lari sprint, maka Anda cepat melaksanakan gerakan tersebut.

2. Berjalan dengan lutut diangkat tinggi
Coba berjalan perlahan, angkatlah paha depan dengan berpengaruh hingga pada posisi sejajar dengan tanah. Kedua lengan ditekuk dengan sudut sikut sebesar 90 derajat. Tungkai pendukung diluruskan penuh dari mulai ujung kaki bersamaan dengan ketika mengangkat lutut yang berlawanan

3. Berjalan dengan lutut diangkat tinggi disertai dengan pelurusan potongan bawah tungkai
Berbeda dengan latihan yang terdahulu di sini tungkai diluruskan setelah paha diangkat tinggi sejajar dengan tanah. Latihan dilakukan mirip yang sudah dilakukan sebelumnya.

Meluruskan tungkai kiri hingga bangkit di atas ujung kaki, mengangkat paha kanan hingga sejajar dengan tanah. Tungkai kanan diturunkan dan diinjakan di tanah. Kemudian kaki kiri dilangkahkan ke depan dengan masuk akal untuk mengulangi gerakan selanjutnya. Sekarang tungkai kanan diluruskan dan bangkit dengan pergelangan kaki lurus angkat tungkai kiri ke atas hingga paha dalam posisi sejajar dengan tanah, kemudian luruskan potongan bawah tungkai ini hingga dalam keadaan depan dengan wajar

4. Meloncat-loncat lutut diangkat tinggi disertai dengan pelurusan potongan bawah tungkai
Loncatan cukup dilakukan 3 hingga dengan 4 langkah pendek dengan beberapa kali istirahat, acara loncatan sama dengan loncat tali. Seperti latihan yang terdahulu, lakukanlah selah-olah anda mau melompat tali. Kedua paha diangkat horizontal, dan potongan bawah tungkai ditendangkan hingga posisi tungkai dalam keadaan lurus. Pandangan lurus kedepan, kedua lengan membentuk sudut 90 derajat di depan sikut dan ayunkan ke duanya ke depan dan kebelakang dengan kuat.

5. Berlari dengan lutut diangkat tinggi disertai dengan pelurusan potongan bawah tungkai
Gerakan simulasi ini mirip gerakan menyepak ala kuda, gerakan maju dilakukan dengan pelan, tetapi kecepatan dari kedua tungkai mirip lari ditempat. Pelaku (atlet/anak) sanggup memulai gerakan lari dengan lutut diangkat tidak begitu tinggi. Dalam satu kali irama langkah angkatlah lutut dan luruskan tungkai potongan bawah.

6. Menendang Pantat
Setiap anda bergerak pelan ke depan, tendangkan tumit ke belakang dan cobalah untuk sanggup menyentuh pantat. Latihan ini untuk membantu membentuk gerakan menendang ke belakang tubuh dan juga memperlonggar otot quadriceps femoris.

7. Gerakan lengan pada lari cepat (sprint)
Dalam latihan ini, anda berkosentrasi pada pemeliharaan sudut lengan pada sikut sebesar 90 derajat dan ayunan ke depan dan kebelakang harus pararel dengan arah lari. Gerakan ini mulai dengan bangkit di daerah kemudian sambil jalan, lari pelan dan sprint.

Catatan :
a. Condong tubuh kurang lebih 45 derajat.
b. Tariklah sikut belakang dan ke depan.
c. Kedua tangan dan otot-otot muka muka dan leher rileks.
d. Melihatlah ke depan dan condongkan ke depan.
e. Biarkanlah tungkai bergerak dengan sendirinya dan berkonsentrasilah pada kedua lengan.

8. Berlari lutut diangkat tinggi diikuti akselarasi lari cepat
Bergeraklah pelan ke depan sejauh 5 mater, mengutamakan pengangkatan lutut tinggi tetapi tanpa harus meluruskan potongan bawah tungkai. Pada isyarat tertentu secara serentak sprint sejauh 10 meter, berakselerasi secepat mungkin.
Catatan :
a. Jaga biar tubuh potongan bawah tetap tegak selama lutut diangkat tinggi. Pada isyarat tertentu condongkan tubuh ke depan dan tolakkan tungkai dengan berpengaruh untuk melaksanakan akselerasi.
b. Gerakan kedua lengan sekuat mungkin ke depan dan kebelakang dan jangan menyilang badan.
c. Pandangan ke depan dan tubuh jangan bersandar ke belakang.

Related Posts

0 Response to "Pembelajaran 2 Tema 6 Subtema 1 Temanku Sahabatku"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel